Ngabang (Antara Kalbar)  - Masyarakat Desa Temiang Sawi Kecamatan Ngabang mendambakan masuknya jaringan listrik untuk penerangan di daerah setempat. Proposal sudah diajukan ke PT PLN  tapi tak kunjung ada kabar realisasinya.

"Kami sudah buat proposal pengajuan ke PLN Ngabang dengan dilampiri tandatangan masyarakat sejak tahun 2010. Tapi sampai sekarang tidak ada kabar," kata Kepala Desa Temiang Sawi Uwel di Ngabang, Minggu (26/10).

Selama ini masyarakat di daerah setempat hanya menggunakan penerangan pelita dengan bahan bakar minyak tanah yang juga mahal. Sedangkan bagi masyarakat mampu pakai mesin genset.

"Jadi, masyarakat memang benar butuh listrik dari PLN. Selama ini Temiang Sawi yang berada di kecamatan Ngabang ibu kotanya kabupaten Landak, masih gelap gulita," ujar Uwel.

Menurut Uwel, jarak jaringan listrik PLN jika ditarik dari Dusun Adong I Desa Tubang Raeng ke Dusun Mengkatang Desa Temiang Sawi hanya 4 kilometer. Sedangkan jika dari jalan raya Nasional ke Temiang Sawi juga dekat sekitar 3 kilometer.

"Jadi, pihak PLN kami harap bisa melakukan survei lagi dengan benar karena jarak tidak jauh. Mengenai calon konsumen, kami yakin masyarakat akan menyambung listrik jika sudah ada," ujar Uwel.

Ia mengatakan, masyarakat setempat juga siap kerjasama dengan pihak koperasi kebun. Jika ada listrik masuk, pemasangan akan ditalang pendanaan. "Sehingga masyarakat terbantu untuk membayar cicilan hasil kebun sawit," katanya.

Sekretaris Desa Temiang Sawi Tauran menambahkan, jumlah kepala keluarga (KK) yang belum teraliri listrik untuk dusun Temiang Sawi sebanyak 100 KK, dusun Makatang 145 KK dan dusun Semata 142 KK.

"Mata pencaharian masyarakat di sana adalah petani sawit plasma dan karet. Jadi kami berharap pemerintah dapat memperhatikan daerah kami dengan penerangan listrik PLN," tandasnya.

Pewarta: Kundori

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014