Pontianak (Antara Kalbar) - Pemerintah Kota Pontianak memberikan penghargaan kepada tujuh pemuda pelopor yang dirangkai pada peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-86 di kota itu.

Sekda Kota Pontianak Mochamad Akip di Pontianak, Selasa, mengatakan Hari Sumpah Pemuda ke-86 mengusung tema "Bangun Soliditas Pemuda Maju dan Berkelanjutan", yang mengandung pesan bagaimana pemuda dapat memainkan perannya secara optimal sebagai perekat persatuan bangsa dalam pembangunan nasional.

"Soliditas pemuda sangat penting artinya untuk mencapai kemajuan pemuda sebagai syarat utama kemajuan suatu bangsa," ujarnya.

Menjelang era Komunitas ASEAN tahun 2015, ia meminta para pemuda sudah harus mempersiapkan diri agar mampu bersaing dengan bangsa-bangsa lain. Mentalitas bangsa, khususnya para pemuda harus terus dibangun agar menjadi pemuda-pemuda yang unggul, berkarakter, berkapasitas dan berdaya saing.

"Sehingga dapat berkompetisi dalam persaingan global yang semakin hari semakin kompetitif," katanya.

Pemuda, lanjutnya harus memiliki kemampuan inovasi dan kreativitas yang tinggi untuk mengatasi berbagai persoalan yang dihadapi dan memiliki kompetensi. "Sehingga mampu bertahan dan unggul dalam menghadapi persaingan global," kata Akip.

Ketujuh pemuda pelopor yang menerima penghargaan tersebut masing-masing terdiri sebagai pemuda pelopor bidang pendidikan adalah Mia Pratiwi, M Fakhrul Roji, dan Septian Adinegara. Bidang Sosial Budaya dan Pariwisata, yakni Arif Noviardi, dan Sudrajat, bidang Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan, yakni Sarofah, dan bidang Industri dan Ketahanan Pangan, Jorion Romengga.

Sementara itu, Sarofah pemuda pelopor bidang pengelolaan SDA dan lingkungan mengatakan peran pemuda saat ini menunjukkan perkembangan yang signifikan dengan pola pikir yang lebih maju. Hal tersebut dibuktikan banyaknya kegiatan positif yang dilakukan oleh kaum muda seperti menjadi pemuda pelopor yang handal, kreatif, dan inovatif.

"Sebagai pemuda pelopor bidang SDA dan lingkungan, saya mempelopori bagaimana mengelola sampah menjadi sesuatu yang memiliki nilai ekonomis," katanya.

Menurut dia kegiatan mengelola sampah dengan cara mendaur ulang menjadi barang-barang berguna tersebut sudah dilakukannya sejak tahun 2010 hingga saat ini. Bahkan apa yang dilakukannya itu berhasil mengantarkan dirinya sebagai pembicara atau narasumber pada acara seminar lintas negara.

Sarofah berharap upaya yang dilakukannya dengan mengajak masyarakat mengelola sampah menjadi barang bermanfaat dan mempunyai nilai ekonomis bisa menambah pendapatan masyarakat. "Semoga apa yang saya lakukan ini memberikan dampak positif bagi masyarakat," katanya.

(A057/N005)

Pewarta: Andilala

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014