Jakarta (Antara Kalbar) - Dewan Pengurus Nasional (DPN) Forum Pemuda Pelopor akan menggelar Gerakan Nasional Indonesia Mendongeng dan memilih Ratu atau Raja Dongeng sebagai bagian dari upaya untuk mengembalikan budaya dongeng sebagai sarana penyampaikan pesan moral kepada anak-anak.
Ketua Umum DPN Forum Pemuda Pelopor, Rita Widyasari saat peluncuran Gerakan Nasional Indonesia Mendongeng di Pusat Perfilman Usmar Ismail di Jakarta, Kamis mengatakan bahwa dongeng adalah sarana untuk menanamkan budi pekerti dan pendidikan karakter dan berharap semua pihak ikut mendukung gerakan tersebut,
Acara peluncuran dihadiri oleh Seto Mulyadi, tokoh pendidikan anak Seto Mulyadi, Ki Kusumo (Penasehat Forum Pemuda Pelopor yang juga dikenal sebagai Raja Dongeng), serta Ketua Harian DPN Forum Pemuda Pelopor, Bagus Hariyanto.
Rita yang juga Bupati Kutai Kartanegara itu mengatakan, Gerakan Nasional Indonesia Mendongeng untuk memilih Ratu atau Raja Dongeng menurut rencana akan dikemas seperti tayangan Indonesian Idol untuk mencari pendongeng berbakat mulai November 2014 mendatang.
Pihak penyelenggara juga akan mengadakan audisi ke berbagai daerah untuk mencari talenta yang berusia antara 17 sampai 40 tahun. Di setiap daerah akan diambil sebanyak dua orang sehingga nantinya terdapat 68 perwakilan dari seluruh 34 propinsi untuk selanjutnya akan dipilih 24 orang untuk mengikuti audisi nasional di sebuah stasiun televisi swasta mulai April 2015 di Jakarta.
Sementara itu Ketua Harian DPN Forum Pemuda Pelopor Bagus Hariyanto mengatakan, ke-24 peserta audisi nasional tersebut akan diadu berdasarkan polling pesan singkat (SMS) untuk mendapatkan gelar sebagai Ratu atau Raja Dongeng 2015.
Lebih jauh Hariyanto mengatakan, tradisi mendongeng sudah semakin ditinggalkan para orang tua yang terlalu sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing dan akibatnya anak-anak lebih akrab dengan permainan gadget atau game online di internet yang semakin menjauhkan mereka dari kehidupan masyarakat.
"Terjadinya kekerasan seperti yang menimpa siswi sekolah dasar di Bukittinggi salah satunya adalah pengaruh tayangan kekerasan di televisi atau permainan games yang menampilkan kekerasan. Anak-anak harus diselamatkan dari pengaruh buruk tersebut dan dongeng adalah salah satu cara yang bisa diambil," kata Hariyanto.
Seto Mulyadi yang lebih akrab dengan panggilan Kak Seto, mengapresiasi forum ini sebagai ajang untuk membudayakan dongeng sebagai seni tutur yang sangat mendidik dan ditengah-tengah kasus kekerasan kepada anak-anak saat ini.
"Cara membudayakan dongeng sejak kecil. Dongeng bisa dibuat dialog seperti rapat keluarga. Jika ini diterapkan sejak kecil akan lebih positif. Marilah kita dukung gerakan ini. Kita akan bergerak ke daerah untuk mengkampanyekan gerakan ini. Kami juga akan mengajak Presiden hingga para Memteri dan pejabat daerah untuk menjadi ikon," kata Kak Seto yang juga Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) itu.
Kak Kusumo, tokoh dongeng anak-anak nasional pada kesempatan yang sama mengatakan, Gerakan Nasional Indonesia Mendongeng adalah sebuah sejarah di era pemerintahan yang baru dan diharapkan bisa membangkitkan lagi budaya yang sudah luntur tersebut.
(A032/E.S. Syafei)