Ngabang (Antara Kalbar) -Puluhan warga Desa Salatiga Kecamatan Mandor mendatangi Kantor PT Condong Garut (PT CG), perusahaan perkebunan kelapa sawit, di Anjongan, Kabupaten Mempawah, meminta pihak perusahaan mengerjakan lahan mereka.

Puluhan warga tersebut, dari masyarakat pemilik lahan, datang menggunakan 1 unit mobil oplet, dan puluhan lainnya menggunakan sepeda motor. Dan membawa puluhan lembar kertas yang bertulisan PT. CG Gagal.

Di depan Kantor PT CG, kelompok masyarakat ini menyampaikan yel yel minta PT CG, dihentikan dan harus serius membangun kebun di lahan masyarakat yang sudah di serahkan.

Setelah itu beberapa perwakilan dari masyarakat itu dipersilakan masuk di dalam kantor untuk menyampaikan tuntutan, kepada pihak PT. CG.

Mereka diterima  Humas kantor PT. CG, Agustinus  dan pimpinan kebun PT CG,  S. Nasution.

Juru bicara perwakilan masyarakat Salatiga, Yanti, menuntut pihak kepada PT. CG, agar lahan masyarakat yang sudah diserahkan kepada perusahaan di kerjakan.

"Hampir 8 tahun PT. CG masuk di wilayahnya, tapi hingga saat ini masih banyak lahan yang tidak di kerjakan," kata Yanti.

Masyarakat mempertanyakan, apa alasan dari PT. CG, tidak menghiraukan lahan yang sudah diserahkan, sedangkan perjanjian sebelumnya pola bagi hasil.

"Kalau seperti ini terus, kapan masyarakat bisa mendapat bagian hasilnya," kata Yanti.

Hampir 8 tahun, masih banyak lahan yang belum di garap dan sampai kapan masyarakat menerima hasilnya.

Agustinus, humas kantor perusahaan PT CG, mengakui merasa sangat kaget dengan kedatangan masyarakat dari desa Salatiga, karena tidak memberitahu sebelumnya.

"Kami menerima kedatangan mereka hasil tuntutannya juga kami minta dan akan di sampaikan ke pimpinan. Karena kami tidak bisa memutuskan apa tuntutan dari masyarakat," ucap Agus.

Sementara pimpinan kebun PT. CG. S. Nasution mengatakan, apapun yang di tuntutan dari masyarakat desa Salatiga ini, ia terima, dan segera di sampaikan ke pimpinan atasannya.

Nasution mengakui, diri baru tiga bulan tugas di PT. CG, jadi belum tahu dan belum bisa mengambil keputusan. Semuanya ini keputusan pimpinan pusat.

"Dan akan kami sampaikan secepatnya agas masalah ini dapat di selesaikan dengan baik," harap Nasution.

Pewarta: Kundori

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014