Roma, Italia (Antara Kalbar) - Lion Air Group akan fokus pada pembangunan infrastruktur penerbangan dan tak lagi membeli pesawat baru dalam beberapa waktu ke depan setelah Kamis sore waktu Italia (27/11) membeli 40 unit pesawat turboprop baru dari ATR.

"Kini kita akan fokus ke infrastruktur," kata CEO Rusdi Kirana usai penandatanganan kontrak 40 pesawat ATR-72 dengan pihak Aerei da Trasporto Regionale (ATR) yang disaksikan Perdana Matteo Renzi di Roma, Italia, Kamis sore waktu setempat (27/11) atau Kamis tengah malam WIB.

Sebanyak 40 pesawat ATR baru ini akan membuat Lion Air Group menjadi konsumen pertama ATR di dunia yang memesan 100 pesawat jenis ini. Sebelumnya ATR sudah memiliki 60 unit pesawat jenis ini, baik yang sudah masuk armada maupun yang masih akan datang terakhir pada akhir 2015.

Dalam kaitan pembangunan infrastruktur, Rusdi mengungkapkan akan merealisasikan obsesinya membangun sebuah bandara di Lebak, Banten, yang lebih besar dari Bandara Internasional Soekarno Hatta.

Menurut Rusdi, bandara ini akan lebih dikhususkan untuk angkutan kargo domestik dan regional, selain dibangun dengan konsep yang sangat terintegrasi dengan sistem angkutan darat dan fasilitas-fasilitas bisnis seperti sentra-sentra usaha kecil menengah.

"Kami menargetkan bandara ini sudah beroperasi empat tahun dari sekarang, ya tahun 2018," kata Rusdi.

Ia melanjutkan, 'groundbreaking' atau pembangunan pertama konstruksi bandara yang akan dibangun di atas lahan seluas 6.000 - 5.500 hektare ini akan segera dilakukan pada 2015.

Sehari sebelumnya, Rusdi mengaku sudah menyampaikan ide membangun bandara ini kepada Presiden Joko Widodo.
 
Kepada Joko Widodo, Rusdi menekankan bahwa pembangunan bandara ini penting bagi keseluruhan perekonomian Indonesia dan mendorong ekspansi usaha kecil-menengah yang menjadi fokus bandara ini.

"Saya bilang pada Pak Jokowi (Presiden Joko Widodo) bahwa pertanian memang penting, tapi tak bisa menyerap lapangan kerja yang besar, itu lain dengan infrastruktur," kata dia menunjuk bandara baru nan besar yang berusaha dia bangun itu.

Dengan membangun bandara kargo yang juga menjadi fasilitas industri kecil-menengah, maka akan membuka lebih luas lagi penyerapan tenaga kerja sehingga turut mengatasi tekanan pengangguran di Indonesia, selain menghidupkan perekonomian nasional, kata Rusdi.

Pewarta: A. Jafar Sidik

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014