Pontianak (Antara Kalbar) - Perkumpulan Sahabat Masyarkat Pantai (Sampan) Kalimantan akan menggelar Expo Tembawang 2014 di Gedung Taman Budaya, Kota Pontianak, 8-9 Desember.

Media Kampanye Sampan Kalimantan, Liu Purnomo, Jumat, mengatakan Expo Tembawang 2014 akan dihadiri masyarakat dari 4 kabupaten/kota di Kalbar. "Kita mengundang masyarakat dari 4 Kabupaten Kota, yaitu Kabupaten Melawi, Ketapang, Kubu Raya, dan Kota Pontianak," katanya.

Selain acara inti pameran produk, Liu menambahkan, akan ada seminar pada hari pertama dan parade musik pada hari kedua. Seminar tersebut akan hadir beberapa pembicara, seperti Jusupta Tarigan (NTFP-EP), Dr. Hermansyah  (dosen Fakultas Hukum Untan yang juga seorang Ahli Hukum),  Tatang (Pancur Kasih) dan pembicara lainnya.

"Sedangkan parade musik sendiri nanti akan dimeriahkan oleh Band SPOER dari Jogja dan beberapa group musik lokal lainnya," kata Liu.

Ada tiga tujuan dari expo, pertama adalah untuk memperkenalkan fungsi dan manfaat Tembawang sebagai salah satu praktik terbaik pengelolaan hutan dan lahan oleh masyarakat, serta Tembawang sebagai salah satu pilar penting bagi keberlanjutan kehidupan masyarakat memiliki manfaat ekonomi, ekologi, tradisi seni dan budaya.

Kedua untuk mendorong komitmen parapihak tentang pentingnya pengakuan dan perlindungan tembawang sebagai praktik terbaik pengelolaan hutan dan lahan oleh masyarakat sehingga eksistensi ekonomi, ekologi, seni dan budaya dapat terus terjaga.

Ketiga untuk memperkenalkan produk hasil hutan bukan kayu Tembawang sebagai produk yang ramah lingkungan dan memiliki manfaat ekonomi bagi masyarakat sehingga berkontribusi terhadap penyelamatan dan kelestarian Hutan Kalimantan.
 
Liu menambahkan, kegiatan ini merupakan upaya untuk mendorong pengakuan dan perlindungan tembawang sehingga keberadaan tembawang tetap terjaga.

"Tidak kalah penting adalah, kolaborasi parapihak untuk melakukan optimalisasi hasil produk tembawang sehingga mampu memberikan kontribusi ekonomi untuk masyarakat secara nyata," katanyta.

Oleh sebab itu,  Sampan mengadakan seminar dan pameran produk tembawang dengan tujuan memberikan gambaran kepada semua pihak tentang pentingnya mendorong pengakuan dan perlindungan tembawang  sebagai praktik terbaik pengelolaan hutan dan lahan oleh masyarakat sekaligus memperkenalkan kepada semua pihak produk olahan tembawang kepada masyarakat luas.

Hal ini menurut Liu dilatarbelakangi oleh kondisi tembawang saat ini yang sedang berada dalam ancaman serius.

Setidaknya dua faktor yang paling berpengaruh terhadap keberadaan tembawang, yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal terjadi karena tidak adanya optimalisasi hasil produk tembawang dampak dari keterbatasan penguasaan dan penggunaan tekhnologi oleh masyarakat, tidak ada peremajaan tanaman, masuknya tanaman luar yang menggeser tanaman lokal, serta perburuan bianatang-binatang yang membantu penyebaran benih tanaman baru.

Dia menambahkan, Tembawang merupakan sumber cadangan pangan masyarakat.

Tembawang menggambarkan bagaimana manfaat hutan dapat dirasakan oleh semua kalangan masyarakat di berbagai generasi. Terdapat berbagai jenis tanaman buah-buahan seperti durian, nangka, cempedak, pekawai, tembranang, mentawa, pinang, kelapa, kekapol, kekalik, rambutan, kopi, lada, tengkawang, tanaman bumbu-bumbuan seperti kunyit, serai, lengkuas, liak, sahang, cabai, dan sayur-sayuran Seperti ubi kayu, terong, kacang-kacangan, cangkok baik yang tumbuh alami maupun ditanam untuk dikonsumsi oleh masyarakat.

(N005)



 

Pewarta:

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014