Pontianak (Antara Kalbar) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat dan organisasi keagamaan mengunjungi Provinsi Nusa Tenggara Timur terkait dengan upaya melestarikan dan mengembangkan kehidupan umat beragama.

Sekretaris Daerah Provinsi Kalbar M Zeet Hamdy Assovie di Pontianak, Minggu menuturkan, tujuan dari kunjungan tersebut yang terutama adalah untuk belajar dengan Provinsi NTT.

"Provinsi NTT merupakan daerah yang heterogen dengan penduduk yang berbeda-beda baik etnis maupun agamanya, sehingga gubernurnyapun orang Flores, bukan orang NTT asli, karena dianggap sebagai sama-sama orang timur," ujar M Zeet.

Ia menambahkan, Provinsi NTT terbentuknya hampir sama dengan Kalbar, namun tak pernah sekalipun terjadi konflik, baik antarsuku maupun antaragama.

"Maka dari itulah kunjungan rombongan Kalbar dengan tujuan NTT dinilai sangat tepat, dengan maksud untuk menggali pengetahuan atau kiat-kiat yang dilakukan oleh Pemerintah NTT beserta jajaran dan kerukunan umat beragamanya," kata dia.

M Zeet juga menyampaikan, antara Kalbar dengan NTT memiliki hubungan historis, karena sejak tahun 70an banyak guru-guru asal provinsi itu yang mengajar di Kalbar baik di wilayah kota hingga pelosok.

Ia mengaku, sejak SD hingga SMP Gurunya berasal dari NTT. "Saya bisa menjabat Sekretaris Daerah Kalbar, berkat orang NTT," katanya.

M Zeet juga menyampaikan, bahwa di Kalbar juga tidak pernah terjadi konflik antaragama, dan dia juga berharap agar hal itu takkan terjadi baik itu di Kalbar maupun di Indonesia.

Ia menilai tepat salah satu visi Gubernur Kalbar Cornelis yakni masyarakat Kalbar yang beriman, harus didukung oleh seluruh staf dan jajaran Pemprov Kalbar.

"Sebab para pimpinan dan tokoh umat beragama tidak hanya berfungsi sebagai pemadam kebakaran, tokoh agama harus dipersiapkan, dengan memberikannya wawasan dan pengetahuan, sehingga dapat terbuka fikirannya secara luas untuk bersama-sama mempelajari bahkan berguru ke daerah lain sebagaimana yang telah dilakukan di NTT," katanya.

Ia berharap, apa yang diperoleh sebagai pimpinan agama dapat menularkan dan mensosialisasikan kepada umatnya masing-masing melalui proses pelaksanaan ibadah yang mereka percayai.

"Dan menjelaskan bahwa hubungan antarumat beragama mutlak dilakukan, apabila tidak jangan bermimpi Kalbar bisa membangun," kata dia.

Ia yakin karena kalau pimpinannya cerdas, tentu umatnya cerdas. "Kalau seluruh umat cerdas maka rakyat kalbar juga akan cerdas, dengan demikian segala macam bentuk konflik tentu tidak akan terjadi, tentu semua ini dilakukan merupakan solusi menuju masyarakat yang cerdas," ujar dia.

Sementara itu Gubernur NTT Frans Lebu Raya mengatakan, kunjungan Tim Kaji Terap Kalbar yang terdiri dari unsur pemerintah dan pimpinan agama memberikan motivasi tersendiri bagi pelaksanaan pembangunan dan sekaligus peningkatan pembinaan kerukunan umat beragama di NTT.

Diakuinya, isu agama sangatlah sensitif sehingga perlu ditangani dengan sangat hati-hati dengan melibatkan seluruh pimpinan agama bersama forkorpimda.

(T011/N005)

Pewarta: Teguh Imam Wibowo

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014