Mempawah (Antara Kalbar) - Bupati Ria Norsan memberikan apresiasi terkait langkah cepat yang dilakukan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Mempawah yang mengeluarkan fatwa sesat kepada salah satu aliran berkedok pengajian yang belum lama ini menghebohkan masyarakat di kelurahan Antibar, Mempawah Timur.

Sebagaimana diketahui aliran sesat tersebut menganut paham mengatasnamakan Islam, namun ajarannya jauh menyimpang dari ajaran Alquran dan hadist Rasulullah Muhammad SAW.

Terkait persoalan itu Bupati Ria Norsan meminta seluruh elemen masyarakat, khusunya umat Muslim meningkatkan kualitas kehidupan beragama, demi terwujudnya masyarakat Kabupaten Mempawah yang taat beragama, maju, cerdas, dan saling menghormati antar sesama pemeluk agama.

“Pemerintah Kabupaten Mempawah tentu terus berupaya meningkatkan kualitas kehidupan beragama. Antara lain melalui peningkatan kualitas pelayanan dan pemahaman agama serta kehidupan beragama melalui kegiatan rutin Safari Fajar diKabupaten ini,” kata bupati Ria Norsan, Senin (8/12).

Menurut bupati Ria Norsan, orang yang awam dan kurang dalam pemahamannya tentang Islam akan mudah terkecoh dan tertipu oleh aliran tersebut, sehingga mereka jadi pengikut setia ajaran yang menyimpang itu. “Mereka yang sudah memasuki dan mendalami ajaran sesat itu, biasanya sulit untuk keluar dari lingkungan mereka dan menjadi sulit menerima kebenaran dari orang lain. Karena itu tokoh agama dan seluruh elemen masyarakat diimbau waspada,” tegas bupati.

Safari Fajar Kabupaten Mempawah merupakan gerakan pembinaan umat, yang dipimpin H. Syahril beserta para pejabat dilingkungan Pemkab Mempawah, alim ulama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, organisasi Islam yakni FPI dan seluruh elemen masyarakat Kabupaten Mempawah.

Pewarta: Aries Zaldi

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014