Ketapang (Antara Kalbar) - Penetapan sebagai Kejadian Luar Biasa penyakit Demam Berdarah Dengue (KLB DBD) di Ketapang akhir-akhir ini tak bisa dilepaskan dari banykanya pasien DBD di RSUD Dr Agoesjdam, sehingga membuat pihak rumah sakit kewalahan merawat pasien DBD yang begitu cepat menyebar di berbagai wilayah Kabupaten Ketapang.

Pemkab Ketapang pun telah menggelontorkan dana KLB DBD sebesar Rp 1,2 miliar untuk menanggulangi penyakit yang disebabkan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus tersebu.

Wakil Bupati H Boyman Harun mengatakan bahwa situasi ini sudah dietapkan status keadaan luar biasa (KLB) maka Wabub minta semua komponen daerah harus bekerja sama untuk melakukan gerakan dan  terutama dalam waktu singkat ini harus dilakukan pengasapan (fogging) dan larvasidasi abatesasi massal di seluruh wilayah untuk penanggulangan KLB Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Ketapang

"Perkembangan yang masih belum dapat menurun dan upaya untuk menurunkan bukan hanya wilayah yang ada di kota tetapi sudah hampir seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Ketapang," kata Wabup ketika melihat pasien DBD yang sedang di rawat di RSUD Dr Agoesdjam Ketapang, Jumat (12/12)

Untuk itu Wabup Boyman menegaskan dengan status KLB yang luar biasa maka upaya penangan pasien DBD juga harus harus luar biasa, karena menyangkut hajat hidup masyarakat Ketapang,  dan pemerintah wajib melayani, mengayomi dan melindungi rakyatnya.

"Layani dan rawat dengan baik apabila ada warga yang terserang DBD karena tidak ada istilah pakai JPS atau tidak, terkait anggaran koordinasikan dengan baik karena tugas Pemerintah melindungi rakyatnya " kata Wabup.

Usai melihat pasien penderita DBD yang sedang di rawat inap di ruang anak dan dilorong kamar RSUD Dr Agoesdjam Ketapang Wabup H Boyman Harun segera menggelar rapat koordinasi bersama Kabag keuangan Setda Ketapang H Marwan,Plt Direktur RSUD Dr Agoesdjam Ketapang, Dr Rusdi, Dr Anak Darmadi, Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Diskes Ketapang, Rustami.drg. Basaria Kasi Pemberantasan Penyakit Menular.

Pewarta: John

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014