Ketapang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang mendukung kegiatan Youth Camp yang membahas isu lingkungan yang digelar Komunitas Pencinta Alam (KPA) gabungan 18 komunitas pemuda yang ada di Ketapang belum lama ini.
"Pemkab Ketapang menyambut baik agenda yang mengangkat isu lingkungan ini," kata Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga Ketapang, Satuki Hudin melalui rilis Founder Amfibi Reptil Indonesia (AFRI), Eka Prasetya di Ketapang, Senin.
Satuki menegaskan isu lingkungan merupakan isu global dan pemudah harus peka dan peduli. Terhadap kegiatan Youth Camp menurutnya juga sangat menarik dan lebih santai karena disusun secara outdoor.
"Sehingga peserta dapat berdiskusi dengan santai. Kita akan bantu agar agenda seperti ini bisa diagendakan dan dilaksanakan lagi pada tahun selanjutnya," kata Satuki.
Eka Prasetya juga sebagai penasehat KPA mengatakan kegiatan ini diikuti 136 peserta dari 18 komunitas. Agenda ini akan rutin dilaksanakan untuk menjalin solidaritas antar komunitas. Serta sebagai ajang diskusi untuk memberikan solusi-solusi atas permasalahan lingkungan di Ketapang.
Menurutnya pada kegiatan kali ini, KPA yang tersebar di seluruh kecamatan di Ketapang mengundang Inovative & Sustainable Agriculture Community (INASANAC). Tujuannya untuk menjadi pemantik isu lingkungan dan berbagi konsep pelestarian lingkungan dan pengelolaan lahan berkelanjutan yang INSANAC tekuni.
Eka menceritakan, pada sesi malam, Rafiq, manajer proyek Bujang Telajak INSANAC, juga mengajak para peserta ikut terlibat dalam praktik-praktik kehidupan yang berkelanjutan untuk menjaga lingkungan. Di antaranya seperti dunia pertanian, perkebunan dan lain sebagainya di segala aspek kehidupan.
"Pada sesi diskusi bertajuk menemukan pemuda pelopor yang berkontribusi pada kelestarian lingkungan yang dibawakan pimpinan INSANAC, Jamaludin. Kita mengajak peserta diskusi dapat mengakses kegiatan proyek sosial yang diselenggarakan BUMN. Salah satunya Program PFMuda dari Pertamina Foundation yang diakses INSANAC," ungkap Eka.
Salah satu peserta, Astria menyampaikan bahwa aktifitas pencinta alam yang rutin tiap bulan masuk ke pedalaman tidak hanya menyampaikan pesan pelestarian lingkungan tapi juga membawa misi pendidikan pada kelompok masyarakat yang sulit dari akses perkotaan. Misalnya membagikan buku bacaan dan edukasi ke anak-anak di pedalaman.