Jakarta (Antara Kalbar) - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj menyebut ribuan pemuda Indonesia telah direkrut oleh Kelompok Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS.

"Jumlahnya sudah ribuan, namun yang berangkat baru 300-an," ujar Said Aqil dalam peluncuran situs desa di Jakarta, Senin.

Dia menjelaskan ISIS menarik bagi pemuda yang tidak punya pekerjaan dan miskin, karena diimingi-imingi gaji yang besar.

"ISIS itu bukan pejuang melainkan peluang".

Oleh karena itu, lanjut dia, perlu menjaga pemuda di pedesaan dari bahaya radikalisme.

"Saya memberi penghargaan terhadap ide pak menteri mengenai internet desa ini. Kita mendorong agar desa lebih bermartabat. Lagi pula berbicara desa sama halnya dengan berbicara NU," terang dia.

Ia menjelaskan NU ada di setiap pelosok Tanah Air. Namun, kata Said Aqil, organisasi itu tidak sombong.

"NU mempelopori sikap Islam yang moderat".

Menurut dia, penting bagi umat Islam di Tanah Air untuk terlebih dahulu membela negaranya dibandingkan Islam.

"Membela Islam, memangnya masjid, madrasah dibangun dimana? Oleh karena itu, penting membela Tanah Air terlebih dahulu," papar dia.

Ia menyayangkan jika pemuda mentransfer semangat jihad dari Timur Tengah, tapi tidak cinta pada negaranya sendiri.

"Jadi penting membela Tanah Air dahulu, baru agama," tukas dia.

(I025/A.F. Firman)

Pewarta: Indriani

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014