Sungai Raya (Antara Kalbar) - Bandara Supadio Pontianak sejak siang tadi disiapkan sebagai Posko pendukung SAR dalam upaya pencarian pesawat AirAsia rute Surabaya - Singapura dengan nomor penerbangan QZ 8501.

"Sejak mendapatkan informasi pesawat AirAsia dengan nomor penerbangan QZ 8501, yang kehilangan kontak sejak pagi tadi, bandara Supadio Pontianak langsung disiapkan sebagai pos pendukung SAR dalam pencarian pesawat itu," kata General Manajer PT Angkasa Pura II cabang Bandara Supadio Pontianak, Candra Dista di Sungai Raya, Minggu.

Dia mengatakan, status bandara Supadio sekarang dalam posisi siaga dan sejak ditetapkan sebagai posko pendukung SAR, berbagai persiapan telah dilakukan sejak pagi guna mengantisipasi kemungkinan terburuk. Mulai dari logistik hingga tim pemadam kebakaran dan penyelamat.

"Kita mendapat informasi terakhir dari sinyal transporder pesawat berada di 205 neutical mill di selatan pontianak. Sekitar 30 neutical mil dari Kalteng Pangkalan Bun. Sinyal ini terekam sekitar pukul 12.00 WIB. Informasi terakhir transpordernya antara Kalimantan Barat bagian selatan dan Kalimantan Tengah Pangkalanbun," tuturnya.

Saat ini, lanjut Candra, pihaknya bersama Lanud Supadio dan Basarnas Kalbar sudah mempersiapkan berbagai kemungkinan sejak tadi pagi.

"Tadi pagi, begitu ada info lost contact dari pesawat Air Asia itu saat berada di Selatan Pontianak dan dengan type pesawat itu bandara Supadio segera melakukan siaga, bilamana pesawat tersebut akan mendarat darurat di bandara Supadio. Kemudian sekitar pukul 10.00 bersama Lanud dan Basarnas serta didukung Kodam Tanjungpura kita membentuk Posko," katanya.

Dia menambahkan, setelah ada signal prakiraan lokasi dimana pesawat itu berada, tim yang ada pada posko itu mulai melakukan pencarian yang dipimpin oleh Basarnas dengan menggunakan Heli Superpuma milik Lanud.

"Namun karena cuaca di sekitar lokasi yang tidak memungkinkan, maka heli kembali dan menunggu kondisi kondusif. Saat ini kami standby dan siap dukung kegiatan pencarian selama kondisi cuaca memungkinkan," kata Candra.

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014