Peshawar (Antara/AFP) - Petinju Inggris Amir Khan pada Senin mengunjungi sekolah Pakistan tempat pasukan Taliban membantai 150 orang, termasuk 134 anak-anak, untuk memberikan penghormatannya kepada para korban.
Juara dunia kelas welter versi WBC ini, yang memiliki akar Pakistan, telah berjanji untuk membantu renovasi sekolah umum Angkatan Bersenjata di kota barat daya Peshawar, tempat terjadinya serangan teror paling mematikan di Pakistan.
Ia memanjatkan doa kepada para korban di gerbang-gerbang sekolah dan mengatakan ia ingin mengunjungi kota itu meski ada kecemasan perihal keamanan untuk memperlihatkan solidaritas.
"Alasan utama saya mengunjungi Pakistan adalah untuk mendatangi Peshawar dan menemui para orang tua dan anak-anak, dan memberi kepercayaan diri kepada anak-anak untuk kembali ke sekolah," ucapnya kepada para pewarta.
"Hati saya tertuju kepada keluarga-keluarga dan orang tua yang anaknya meninggal dunia."
Serangan pada bulan ini tersebut mengejutkan dunia dan memaksa para pemimpin politik dan militer Pakistan untuk berjanji mengambil tindakan tegas untuk membasmi kaum militan.
Khan (28) mengatakan negara harus bersatu untuk melakukan pencegahan.
"Kita harus menghentikan terorisme dan dengan bantuan angkatan bersenjata serta rakyat Pakistan, kita dapat menghentikannya," tuturnya.
Pada pekan lalu petinju itu berkata dirinya akan membangun akademi-akademi Amir Khan untuk para pemuda yang terpilih di kota-kota Pakistan. Melalui yayasannya, ia akan mendukung anak-anak Pakistan di sektor pendidikan dan kesehatan.
Ia juga berencana melelang celana pendek seharga 45.000 dolar untuk mengumpulkan dana bagi renovasi sekolah.
Khan mengenakan celana pendek, di mana bagian karet pinggangnya dibuat dari anyaman emas 24 karat, saat ia sukses mempertahankan gelar WBC-nya dari penantangnya Devon Alexander di Las Vegas bulan ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014
Juara dunia kelas welter versi WBC ini, yang memiliki akar Pakistan, telah berjanji untuk membantu renovasi sekolah umum Angkatan Bersenjata di kota barat daya Peshawar, tempat terjadinya serangan teror paling mematikan di Pakistan.
Ia memanjatkan doa kepada para korban di gerbang-gerbang sekolah dan mengatakan ia ingin mengunjungi kota itu meski ada kecemasan perihal keamanan untuk memperlihatkan solidaritas.
"Alasan utama saya mengunjungi Pakistan adalah untuk mendatangi Peshawar dan menemui para orang tua dan anak-anak, dan memberi kepercayaan diri kepada anak-anak untuk kembali ke sekolah," ucapnya kepada para pewarta.
"Hati saya tertuju kepada keluarga-keluarga dan orang tua yang anaknya meninggal dunia."
Serangan pada bulan ini tersebut mengejutkan dunia dan memaksa para pemimpin politik dan militer Pakistan untuk berjanji mengambil tindakan tegas untuk membasmi kaum militan.
Khan (28) mengatakan negara harus bersatu untuk melakukan pencegahan.
"Kita harus menghentikan terorisme dan dengan bantuan angkatan bersenjata serta rakyat Pakistan, kita dapat menghentikannya," tuturnya.
Pada pekan lalu petinju itu berkata dirinya akan membangun akademi-akademi Amir Khan untuk para pemuda yang terpilih di kota-kota Pakistan. Melalui yayasannya, ia akan mendukung anak-anak Pakistan di sektor pendidikan dan kesehatan.
Ia juga berencana melelang celana pendek seharga 45.000 dolar untuk mengumpulkan dana bagi renovasi sekolah.
Khan mengenakan celana pendek, di mana bagian karet pinggangnya dibuat dari anyaman emas 24 karat, saat ia sukses mempertahankan gelar WBC-nya dari penantangnya Devon Alexander di Las Vegas bulan ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014