Sungai Raya (Antara Kalbar) - Pemkab Kubu Raya, masih terus mencari lahan untuk pembangunan stadion guna pelaksanaan agenda MTQ XXVI yang akan dilaksanakan di kabupaten itu.
"Panitia masih berusaha mencari lahan yang cocok, apabila tak tercapai, panitia menyiapkan sejumlah opsi. Yang jelas sampai saat ini kita terus berusaha mencari lahan untuk pembangunan stadion itu," kata Asisten II Pemkab Kubu Raya, Odank Prasetyo, di Sungai Raya, Selasa.
Dia mengungkapkan, untuk pembangunan stadion tersebut, pemkab Kubu Raya membutuhkan lima hektar lahan. Namun, sejauh ini, sangat sulit mendapatkannya karena banyak tanah ditawarkan tumpang tindih.
"Selain tumpang tindih, harga juga banyak tak cocok karena warga menawarkan harga tanah jauh melebihi NJOP. Lalu, ada juga harga cocok, tapi lokasinya tak sesuai," tuturnya.
Odang mengaku, program mencari lahan untuk stadion di tahun 2014, bisa dibilang gagal. Namun, dia menyatakan pihaknya belum menyerah.
Tahun 2015, pengadaan lahan untuk pembnagunan stadion tersebut akan dianggarkan kembali, namun apabila banyak kendala, pihaknya telah menyiapkan sejumlah opsi untuk lokasi MTQ.
"Doakan saja agar tak ada halangan lagi. Kalaupun nanti banyak kendala, kita sudah menyiapkan sejumlah opsi untuk tempat pembukaan dan penutupan MTQ," tuturnya.
Beberapa pilihan yang sudah disiapkan tersebut di antaranya, halaman dan ruang rapat kantor Bupati Kubu Raya. Kalau di situ juga tidak memungkinkan, opsi berikutnya di Pondok Pesantren Darul Ulum Rasau.
"Opsi-opsi berikutnya di Ponpes Khulafaurrasyidin, Masjid Nurul Falah, Masjid Attaqwa, dan Masjid Awaluddin," katanya.
(KR-RDO/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014
"Panitia masih berusaha mencari lahan yang cocok, apabila tak tercapai, panitia menyiapkan sejumlah opsi. Yang jelas sampai saat ini kita terus berusaha mencari lahan untuk pembangunan stadion itu," kata Asisten II Pemkab Kubu Raya, Odank Prasetyo, di Sungai Raya, Selasa.
Dia mengungkapkan, untuk pembangunan stadion tersebut, pemkab Kubu Raya membutuhkan lima hektar lahan. Namun, sejauh ini, sangat sulit mendapatkannya karena banyak tanah ditawarkan tumpang tindih.
"Selain tumpang tindih, harga juga banyak tak cocok karena warga menawarkan harga tanah jauh melebihi NJOP. Lalu, ada juga harga cocok, tapi lokasinya tak sesuai," tuturnya.
Odang mengaku, program mencari lahan untuk stadion di tahun 2014, bisa dibilang gagal. Namun, dia menyatakan pihaknya belum menyerah.
Tahun 2015, pengadaan lahan untuk pembnagunan stadion tersebut akan dianggarkan kembali, namun apabila banyak kendala, pihaknya telah menyiapkan sejumlah opsi untuk lokasi MTQ.
"Doakan saja agar tak ada halangan lagi. Kalaupun nanti banyak kendala, kita sudah menyiapkan sejumlah opsi untuk tempat pembukaan dan penutupan MTQ," tuturnya.
Beberapa pilihan yang sudah disiapkan tersebut di antaranya, halaman dan ruang rapat kantor Bupati Kubu Raya. Kalau di situ juga tidak memungkinkan, opsi berikutnya di Pondok Pesantren Darul Ulum Rasau.
"Opsi-opsi berikutnya di Ponpes Khulafaurrasyidin, Masjid Nurul Falah, Masjid Attaqwa, dan Masjid Awaluddin," katanya.
(KR-RDO/N005)
Editor : Nurul Hayat
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014