Pontianak (ANTARA) - Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Kalimantan Barat Mohammad Bari membuka Rakor pelaksanaan MTQ pertama Antarbangsa se-Borneo yang dilaksanakan di Kota Pontianak.
"MTQ Pertama Antarbangsa se-Borneo yang mengambil tema Membumikan Nilai Nilai Al-Quran Dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa dan Beragama di Bumi Borneo akan dilaksanakan di Aula Masjid Raya Mujahidin," kata Bari saat membuka Rakor persiapan MTQ Antarbangsa se-Borneo di Pontianak, Selasa.
Kegiatan yang akan dilaksanakan pada tanggal 28 sampai 30 November 2023 itu diikuti oleh tiga negara yaitu Indonesia (Kalimantan), Malaysia (Sarawak, Sabah dan Labuan) dan Brunei Darussalam
Adapun cabang lomba yang dipertandingkan yaitu cabang tilawah usia 17 sampai dengan 40 tahun. Dewan Hakim berjumlah 8 orang yang akan menilai tajwid, fashahah, lagu, suara, dan akan ditinjau langsung oleh LPTQ Nasional.
Pada kesempatan itu, M. Bari menyampaikan ucapan terimakasih dan apresiasi kepada peserta rapat yang bersedia hadir untuk menyukseskan pelaksanaan kegiatan MTQ pertama Antarbangsa se-Borneo itu.
"Terima kasih kepada peserta Rakor yang hadir pada pagi hari ini yang bersedia meluangkan waktu demi mensukseskan pelaksanaan kegiatan MTQ pertama Antarbangsa se-Borneo yang akan dilaksanakan di Pontianak," tuturnya.
Pj. Sekda menilai kegiatan ini sangat baik untuk bagi masyarakat di Kalimantan Barat. Dia yakin kegiatan yang akan dilaksanakan dapat berjalan dengan baik dan sesuai rencana demi membawa nama baik Kalimantan Barat.
"Saya berharap pelaksanaan kegiatan MTQ Antarbangsa se-Borneo nanti dapat memberikan dampak baik untuk masyarakat Kalbar dan Pemprov Kalbar sebagai fasilitator dalam kegiatan tersebut. Agar dapat membawa nama baik Pemprov Kalbar untuk skala nasional serta dapat menjadi contoh bagi Provinsi di Indonesia untuk mengadakan hal serupa," katanya.
Pada kegiatan tersebut M. Bari menekankan kepada Pemerintah Kota Pontianak, sebagai tuan rumah untuk intens melakukan koordinasi dengan negara-negara yang akan hadir pada pelaksanaan MTQ Antarbangsa se-Borneo tersebut.
Dirinya menghimbau untuk mempersiapkan kegiatan dengan semaksimal mungkin untuk meminimalisir masalah-masalah yang muncul dalam pelaksanaan pada hari-H nantinya.
"Kota Pontianak nanti akan menjadi tuan rumah pada kegiatan tersebut harus sering berkoordinasi dengan negara-negara yang nanti hadir dan persiapkan semuanya dengan baik untuk meminimalisir masalah pada pelaksanaan kegiatan tersebut. Kegiatan MTQ Antarbangsa se-Borneo ini juga dapat menjadi ajang promosi Pariwisata termasuk kuliner dan UKM," katanya.
Sebelum menutup sambutannya, Mohammad Bari menekankan penyajian dan penyambutan agar dapat membawa identitas daerah.
"Ini juga menjadi salah satu indikator keberhasilan Kalbar sebagai penyelenggara terkhusus Kota Pontianak sebagai tuan rumah pelaksanaan," ujarnya.*