Pontianak (Antara Kalbar) - Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat mewaspadai peredaran penyakit difteri yang mulai menyerang sejumlah anak serta menimbulkan korban jiwa.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar Andi Jap di Pontianak, Sabtu, penyakit tersebut lebih banyak menyerang anak-anak yang memiliki riwayat vaksinasi yang tidak lengkap.

"Kabupaten Kubu Raya yang tercatat paling banyak kasus difteri. Dari lima penderita sepanjang Januari, ada yang meninggal dunia ," ujar dia.

Ia melanjutkan, difteri dapat dengan mudah menular melalui percikan liur atau batuk.

"Penyakit tersebut menyerang di tenggorokan, tidak hanya anak-anak, ada juga yang berisia lanjut," kata dia.

Menurut dia, vaksinasi yang tidak lengkap membuat kekebalan tubuh berkurang sehingga mudah diserang bakteri penyebab difteri.

Bagi penderita, dapat muncul membran di tenggorokan, serta lendir berwarna putif abu-abu.

Selain itu, bagian leher membesar, pasien mengalami demam, serta mulut susah terbuka.

Ia mengakui, sulit untuk membedakan antara penyakit pernafasan dengan difteri. "Salah satunya, harus membawa pasien ke tenaga kesehatan yang ahli," kata dia.

Di masa lalu, difteri termasuk penyakit mengerikan yang menyebabkan kematian bagi ribuan penduduk.

***4***

(T.T011/M026) 

Pewarta: Teguh Imam Wibowo

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015