Bengkayang (Antara Kalbar) - Banjir yang terjadi di sejumlah kecamatan di Kabupaten Bengkayang, Provinsi Kalimantan Barat, membuat ribuan hektare lahan pertanian di wilayah itu terancam gagal panen.
Berdasarkan data Dinas Pertanian Kabupaten Bengkayang, banjir terjadi di sejumlah titik di Kecamatan Ledo, Seluas dan Jagoi Babang selama kurang lebih dua pekan.
"Sebuah kerugian bagi petani karena sawah dan padinya terendam," kata Jonathan Peno, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bengkayang.
Pria yang pernah menjabat sebagai Kepala Dinas PU ini menuturkan, sesuai pendataan yang telah dilakukan pihaknya, dipastikan ada 1.347 hektare sawah terendam banjir dan dinyatakan gagal panen.
"Rata-rata padi yang terendam yang sudah matang, akibat terendam banjir, buah padi itu tumbuh dibatang," jelas Peno.
Ia melanjutkan, dari 1.347 hektare itu, lahan di Jagoi Babang yang terbanyak. Ia menambahkan, untuk menolong para petani itu, dalam jangka pendek pemerintah telah memberikan bantuan pangan berupa beras.
"Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten telah memberikan bantuan beras," kata Peno.
Kemudian yang akan dilakukan Dinas Pertanian adalah mengusulkan pada pemerintah untuk bantuan bibit. "Hitungan kita, satu hektar itu dibutuhkan 25 kg bibit. Ini kita data dan akan kita usulkan," jelasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015
Berdasarkan data Dinas Pertanian Kabupaten Bengkayang, banjir terjadi di sejumlah titik di Kecamatan Ledo, Seluas dan Jagoi Babang selama kurang lebih dua pekan.
"Sebuah kerugian bagi petani karena sawah dan padinya terendam," kata Jonathan Peno, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bengkayang.
Pria yang pernah menjabat sebagai Kepala Dinas PU ini menuturkan, sesuai pendataan yang telah dilakukan pihaknya, dipastikan ada 1.347 hektare sawah terendam banjir dan dinyatakan gagal panen.
"Rata-rata padi yang terendam yang sudah matang, akibat terendam banjir, buah padi itu tumbuh dibatang," jelas Peno.
Ia melanjutkan, dari 1.347 hektare itu, lahan di Jagoi Babang yang terbanyak. Ia menambahkan, untuk menolong para petani itu, dalam jangka pendek pemerintah telah memberikan bantuan pangan berupa beras.
"Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten telah memberikan bantuan beras," kata Peno.
Kemudian yang akan dilakukan Dinas Pertanian adalah mengusulkan pada pemerintah untuk bantuan bibit. "Hitungan kita, satu hektar itu dibutuhkan 25 kg bibit. Ini kita data dan akan kita usulkan," jelasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015