Jakarta (Antara Kalbar) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta masyarakat untuk mewaspadai hujan deras disertai dengan petir dan angin kencang yang dapat mengancam keselamatan jiwa.

"Waspadai ancaman petir, saat mendung atau mulai hujan hendaknya tidak berada di tempat terbuka," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho melalui pesan singkat di Jakarta, Minggu.

Dia menjelaskan, pada Sabtu (31/5) sambaran petir telah mengakibatkan jatuhnya korban.

Dia menjelaskan, di Tasikmalaya, Jawa Barat, lima orang petani tersambar petir saat berteduh di gubug sawah yang mengakibatkan dua orang tewas dan tiga lainnya mengalami luka bakar.
 
Di Bojonegoro, Jawa Timur, kata dia, seorang petani tersambar petir ketika baru saja meninggalkan sawahnya.

Sedangkan di Perairan Tanjung Bumi Bangkalan, Sampang, Jawa Timur, sebanyak dua orang menderita luka bakar akibat sambaran petir.

"Untuk itu, masyarakat diimbau untuk waspada, seiring dengan meningkatnya hujan, maka awan-awan Cumulonimbus melimpah ketersediaannya di atmosfer. Sel-sel awan ini dapat tumbuh besar yang dapat menghasilkan hujan deras disertai dengan petir dan angin kencang," katanya.

Saat mendung, kata dia, jangan berada di tempat terbuka seperti di sawah, lapangan, pantai, atau tempat-tempat terbuka yang tidak ada penangkal petir.

"Apalagi membawa barang logam. Petir adalah gejala elektrostatik yang terjadi akibat perpindahan elektron muatan negatif yang berada di bagian bawah awan menarik muatan listrik positif di atas tanah. Muatan listrik yang berbeda akan saling tarik menarik sedangkan yang sejenis akan tolak menolak. Itulah mengapa pada bangunan tinggi atau rumah dipasang penangkal petir untuk mencegah kerusakan akibat petir," katanya.

(W004/I. Sulistyo)

Pewarta: Wuryanti Puspitasari

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015