Bengkayang (Antara Kalbar) - KPU Kabupaten Bengkayang dan DPRD setempat telah melakukan pertemuan bersama secara resmi terkait persiapan pelaksanaan Pemilu Kepala Daerah tahun 2015.
Pertemuan tersebut digelar di ruang rapat DPRD Kabupaten Bengkayang pada Selasa (10/2) dipimpin Yosua Sugara yang juga koordinator Komisi A. Sedangkan dari KPU, hadir Ketua Martinus Khiu beserta empat komisioner lainnya.
Menurut Martinus Khiu, pertemuan dengar pendapat itu sebagai sosialisasi awal yang sifatnya tidak final. "Karena untuk tingkat pusat pembahasan aturan Pilkada serentak tersebut belum final dan akan baru final setelah rapat paripurna DPR RI yang akan digelar 18 Februari akan datang," ujar dia.
Sementara Tarmizi, Anggota KPU Kabupaten Bengkayang menegaskan, pertemuan dengan DPRD bisa dikatakan informasi awal mengingat aturan yang disampaikan dapat berubah dan disesuaikan dengan aturan terkini yang disepakati.
"Khusus kepada teman-teman media, sosialisasi dalam pertemuan kali ini hanya bersifat sosilisasi awal," katanya.
Panwas Pilkada Bengkayang Edi Martono mengatakan, pada dasarnya siap mengawasi semua proses tahapan Pilkada. "Namun untuk saat ini belum bisa bekerja karena aturan belum ditetapkan," kata Edi Martono.
Anggota Komisi A Badaruddin menuturkan, dengar pendapat yang dilaksanakan sebagai upaya awal untuk mensukseskan Pilkada 2015. DPRD berkewajiban mengawal pelaksanaan semua tahapan dengan harapan Pilkada berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
Anggota lain, Riyadi meminta kepada KPU untuk senantiasa melakukan komunikasi dengan DPRD. Tujuannya agar DPRD bisa bersikap apabila terjadi hal yang tidak diinginkan. Ia juga mengingatkan masalah pendataan. "Dalam beberapa kali pemilihan dilaksanakan, daftar pemilih selalu menjadi masalah," ujar Antonius Akip.
Yosua Sugara sepakat hal terpenting yang perlu dilakukan adalah pendataan pemilih. Sebaiknya KPU melibatkan RT. "Pendataan itu yang utama, karena sukses tidaknya Pemilu juga tergantung pada data," ujar Yosua Sugara.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015
Pertemuan tersebut digelar di ruang rapat DPRD Kabupaten Bengkayang pada Selasa (10/2) dipimpin Yosua Sugara yang juga koordinator Komisi A. Sedangkan dari KPU, hadir Ketua Martinus Khiu beserta empat komisioner lainnya.
Menurut Martinus Khiu, pertemuan dengar pendapat itu sebagai sosialisasi awal yang sifatnya tidak final. "Karena untuk tingkat pusat pembahasan aturan Pilkada serentak tersebut belum final dan akan baru final setelah rapat paripurna DPR RI yang akan digelar 18 Februari akan datang," ujar dia.
Sementara Tarmizi, Anggota KPU Kabupaten Bengkayang menegaskan, pertemuan dengan DPRD bisa dikatakan informasi awal mengingat aturan yang disampaikan dapat berubah dan disesuaikan dengan aturan terkini yang disepakati.
"Khusus kepada teman-teman media, sosialisasi dalam pertemuan kali ini hanya bersifat sosilisasi awal," katanya.
Panwas Pilkada Bengkayang Edi Martono mengatakan, pada dasarnya siap mengawasi semua proses tahapan Pilkada. "Namun untuk saat ini belum bisa bekerja karena aturan belum ditetapkan," kata Edi Martono.
Anggota Komisi A Badaruddin menuturkan, dengar pendapat yang dilaksanakan sebagai upaya awal untuk mensukseskan Pilkada 2015. DPRD berkewajiban mengawal pelaksanaan semua tahapan dengan harapan Pilkada berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
Anggota lain, Riyadi meminta kepada KPU untuk senantiasa melakukan komunikasi dengan DPRD. Tujuannya agar DPRD bisa bersikap apabila terjadi hal yang tidak diinginkan. Ia juga mengingatkan masalah pendataan. "Dalam beberapa kali pemilihan dilaksanakan, daftar pemilih selalu menjadi masalah," ujar Antonius Akip.
Yosua Sugara sepakat hal terpenting yang perlu dilakukan adalah pendataan pemilih. Sebaiknya KPU melibatkan RT. "Pendataan itu yang utama, karena sukses tidaknya Pemilu juga tergantung pada data," ujar Yosua Sugara.
Editor : Teguh Imam Wibowo
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015