Jakarta (Antara Kalbar) - Perusahaan piranti lunak keamanan asal Jepang, Trend Micro, memperkenalkan aplikasi Dr. Safety untuk melindungi perangkat perangkat para pengguna mobile dari serangan para penjahat siber.
"Mobile user kebanyakan tidak bisa membedakan game apakah benar game resmi atau game tiruan," kata Andrew Tan, product marketing manager (consumer) Trend Micro dalam acara peluncuran Safe Gaming Alliance, di Jakarta, Kamis.
Game tiruan atau game palsu tersebut menurut Andrew sebenarnya merupakan virus yang dikemas dengan game, sehingga dapat merusak piranti lunak smartphone.
Lebih dari itu, Andrew mengatakan virus tersebut dapat mencuri data pribadi seperti password Facebook, bahkan informasi mengenai kartu kredit.
Menurut Andrew, Dr. Safety dapat melindungi pengguna dari berbagai ancaman eksternal, membersihkan aplikasi jahat dari perangkat bergerak mereka secara efisien, meningkatkan perlindungan privasi pengguna Facebook, serta mengidentifikasi aplikasi jahat yang mencuri informasi termasuk aplikasi perbankan palsu.
Menurut AV-TEST, Dr. Safety yang telah bersertifikasi PSCL dan AV-Comparatives, mampu memberikan pendeteksian hingga 100 persen.
Berikut enam fitur perlindungan dari Dr. Safety:
1. Menjaga akun permainan dengan memindai semua aplikasi dan file untuk memastikan bukan aplikasi berbahaya
2. Menjaga privasi dengan mengidentifikasi aplikasi-aplikasi mana saja yang mengambil dan mencuri informasi pribadi
3. Anti-phising dengan memblokir situs jahat termasuk situs pishing dan bank palsu
4. Anti-theft dengan membantu pengguna untuk menemukan kembali perangkatnya saat terjadi kehilangan
5. Anti-disturbance dengan memblokir kontak yang tidak diinginkan dengan memasukkan nomor telpon tertentu ke dalam whitelist dan blacklist
6. Secure Certified Games Recommendation dengan membantu pengguna untuk mengunduh aplikasi, serta memainkan game dan aplikasi lainnya yang direkomendasikan tanpa rasa khawatir.
Dr. Safety telah tersedia untuk diunduh dari Google Play dalam bahasa Inggris, Indonesia, China (tradisional), Portugis (Brazil), Rusia, Thai, Turki, dan Vietnam.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015