Singkawang (Antara Kalbar) - Kapolres Singkawang AKBP Agus Triatmaja mengatakan, sebanyak 734 personil akan dilibatkan untuk pengamanan Festival Cap Go Meh yang bertepatan dengan 15 hari setelah Imlek.

"Tidak hanya saat festival, sebelum dan sesudah rangkaian juga disiapkan ratusan personil," kata dia.

Pada malam pembukaan dan penutupan pentas seni budaya di Stadion Kridasana, pihaknya akan menerjunkan sebanyak 325 personil dari Polres, Brimob 40 personil, Dinas Perhubungan 15 personil, Satpol PP 24 personil, dan TNI 36 personil.

"Disamping itu, Polres Singkawang juga akan mendirikan 4 pos pengamanan, antaralain, Pospam di simpang BNI Jl P. Diponegoro, Pospam Tugu Naga Jl Niaga, Pospam Stadiun Kridasana, dan Pospam Pasir Panjang," kata dia.

Kemudian, lanjut Agus, H-1 Festival Cap Go Meh (pada ritual cuci jalan), yang jatuh pada 4 Maret, pihaknya akan menurunkan sebanyak 105 personil. Sedangkan pada pawai lampion, yang jatuh pada 4 Maret malam, pihaknya akan menurunkan sebanyak 478 personil, yang terdiri dari Polres 325 personil, Brimob 60 personil, TNI 66 personil, Dinas Perhubungan 15 personil, dan Satpol PP 12 personil.

Dalam kesempatan itu, dia meminta kepada peserta pawai lampion maupun tatung untuk bisa disiplin, dan jangan terlalu banyak berhenti supaya tidak mengganggu arus lalu lintas.

Disamping itu, dia juga meminta kepada peserta tatung untuk tidak memakai atribut atau simbol-simbol keagamaan, serta panitia tidak melibatkan anak-anak menjadi peserta tatung.

"Hal ini juga sebelumnya sudah saya sampaikan ke panitia. Mudah-mudahan apa yang sudah kita sampaikan bisa di laksanakan oleh panitia," harap dia.

Kemudian, Agus juga meminta kepada peserta tatung untuk tidak menggunakan binatang-binatang yang mencolok sehingga tidak terkesan sadis.

Koordinator Lapangan dan Sponsorship Panitia Perayaan Imlek dan Cap Go Meh Singkawang, Sumberanto Tjitra mengatakan yang sudah disampaikan oleh Kapolres juga sudah pihaknya diskusikan bersama. Dan ini, kata dia, sudah kita tegaskan kepada peserta. "Begitu juga mengenai simbol-simbol agama, sudah kami larang, jadi sifatnya bukan lagi berbentuk imbauan tetapi larangan. Dan kami pastikan, tahun ini tidak lagi melibatkan anak-anak untuk menjadi peserta tatung. Dan tidak menampilkan atraksi yang sadis seperti memakan ayam, anjing dan sebagainya. Karena kami sudah mengeluarkan aturan untuk larangan," kata dia.

Dia berharap, kesepakatan yang sudah dibuat ini bisa di laksanakan oleh peserta, sehingga pelaksanaannya nanti bisa berjalan sesuai dengan yang kita harapkan.

Pewarta: Rudi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015