Semarang (Antara Kalbar) - Siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 7 Semarang membuat printer atau alat cetak yang mampu mencetak benda tiga dimensi.

"Biasanya, printer hanya bisa mencetak gambar atau tulisan di kertas. Printer kami bisa mencetak benda persis aslinya dalam wujud tiga dimensi," kata Noor Hadi D (18) di Semarang, Rabu.

Noor Hadi adalah siswa SMK Negeri 7 Semarang yang menjadi koordinator dalam pembuatan printer tiga dimensi bersama 16 rekannya yang masih duduk di kelas XIII jurusan teknik permesinan.

Dia mengakui selama ini "printer" tiga dimensi memang sudah dikenal dalam dunia desain, tetapi produknya bikinan pabrikan.

"Sudah lama memang (printer tiga dimensi, red.), cuma kalau di sekolah, bikinan siswa, kan masih baru. Makanya, kami rancang ini bekerja sama dengan D-Tech Engineering dari Salatiga," katanya.

Sebuah perusahaan desain manufaktur yang juga dikelola siswa lulusan SMK itu, kata dia, membantu menyediakan sejumlah komponen yang diperlukan untuk pembuatan printer tiga dimensi tersebut.

Proyek pembuatan printer tiga dimensi yang juga sebagai tugas akhir 17 siswa dirampungkan dalam 2,5 bulan sejak dimulai pada Juli 2014 meski masih perlu terus disempurnakan.

Untuk membuat printer tiga dimensi itu, ia menyebutkan membutuhkan biaya sekitar Rp7 juta yang disokong beramai-ramai oleh ke-17 siswa tersebut dan relatif murah dibandingkan yang ada di pasaran.

"Kami sudah bisa mencetak berbagai benda, mulai dudukan telepon seluler (ponsel), mainan anak-anak berbentuk binatang, dan lain sebagainya. Bahannya cetaknya dari plastik jenis ABS dan PLA," tukasnya.

Sejauh ini, kata Noor Hadi, hanya plastik jenis polylactic acid (PLA) dan acrylonitrile butadiene styrene (ABS) yang bisa digunakan untuk mencetak bahan-bahan tiga dimensi dari printer itu.

Sementara itu, Aditya Dharmaputra (18), anggota tim lainnya menambahkan, selama ini produk kreasi mereka sudah diikutkan beberapa pameran, seperti Pameran Teknologi Industri 2014 di Lawang Sewu.

Dengan media komputer yang disambungkan ke perangkat printer tiga dimensi itu, benda berbentuk apa pun bisa dicetak sesuai keinginan dimensi maksimal panjang 12 cm, lebar 12 cm, dan tinggi 20 cm.

"Memang masih ada beberapa kelemahan, seperti objek cetak yang masih sering selip dari platform (dudukan) dan dimensi cetak yang masih kecil. Kami akan terus sempurnakan," katanya.

Pewarta:

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015