Pontianak (Antara Kalbar) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Pontianak, Kalimantan Barat, menyelenggarakan festival lampion yang diikuti pemilik rumah toko, kantor, hingga bangunan yayasan warga Tionghoa untuk memeriahkan perayaan Imlek dan Cap Go Meh 2015.

"Ada sebanyak 361 peserta festival lampion yang dimulai sejak hari ini hingga 27 Februari 2015," kata Kabid Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Pontianak Nurdin, di Pontianak, Kamis.

Penilaian oleh tim juri yakni dari segi bagaimana para peserta menghiasi ruko, kantor dan bangunan yayasan milik warga Tionghoa, kebersihan, kreativitas, dan inovasi dalam menghiasi lampionnya, sehingga seperti di Tiongkok.

"Para pemenangnya nantinya akan diumumkan pada malam penutupan Perayaan Imlek dan Cap Go Meh yang rencananya akan ditutup 6 Maret 2015," ujar Nurdin.

Selain itu, menurut Nurdin pihaknya dan panitia juga telah menyiapkan berbagai kegiatan guna memeriahkan Perayaan Imlek dan CGM tahun 2015, yang dipusatkan di Jalan Diponegoro Pontianak, yakni sebagai tempat dibukanya pasar kuliner, dan ritual reflika naga `buka mata` dan `tutup mata` di Kelenteng Kwan Tie Bio.

Ia menjelaskan ada sebanyak 46 stan kuliner yang akan disiapkan oleh pihak panitia Perayaan Imlek dan CGM 2015.

"Rencananya pembukaan stan kuliner yang berlangsung dari 28 Februari hingga 5 Maret, oleh Wali Kota Pontianak Sutarmidji," ujar Nurdin.

Kawasan Jalan Diponegoro nantinya mirip kawasan pecinan, karena di situ dibangun pintu gerbang dengan arsitektur Tiongkok dengan warna dominan merah dan lainnya, katanya.

Dalam kesempatan itu, Nurdin menjelaskan untuk perayaan puncak atau yang dikenal dengan Cap Go Meh, jadwalnya hampir sama seperti tahun-tahun sebelumnya, yakni dimulai dengan ritual naga buka mata yang kesemuanya dimiliki oleh Yayasan Pemadam Kebakaran (YPK) yang ada di Kota Pontianak, 3 Maret di Kelenteng Kwan Tie Bio mulai pukul 07.00 WIB hingga pukul 09.00 WIB.

"Setelah itu mereka (kelompok atraksi naga) melakukan kunjungan ke instansi-instansi pemerintah, setiap atraksi naga nantinya akan dikawal oleh aparat kepolisian guna mengatur kelancaran lalu lintas yang dilewati oleh atraksi naga tersebut, kegiatan itu terus berlanjut hingga tanggal 4 Maret," katanya.

Kemudian acara puncaknya, 5 Maret 2015, yakni para pemain replika naga dari berbagai YPK tersebut melakukan atraksinya di kawasan pecinan, yakni Jalan Gajah Mada dan Tanjungpura, yakni dimulai siang hari hingga selesai.

"Malam harinya, ada lagi atraksi `naga bersinar` yang diberikan cahaya berbagai warna lampu sehingga semakin menarik untuk dilihat," katanya.

Setelah acara puncak selesai, maka tanggal 6 Maret replika naga yang telah menjalani ritual "buka mata" maka harus melakukan ritual "tutup mata" di Kelenteng Kwan Tie Bio. Setelah itu, tiruan naga-naga itu dibakar di Kompleks Pemakaman Tionghoa milik YBS Pontianak di Jalan Adisucipto, Kabupaten Kubu Raya, dengan maksud mengirim kembali arwah naga ke kayangan setelah diundang ke bumi untuk membersihkan roh-roh jahat.

"Dari data yang kami peroleh akan ada sepuluh tiruan naga yang akan tampil pada Perayaan CGM, tetapi tidak semuanya melakukan ritual `naga buka mata`. Selain itu, Perayaan CGM di Pontianak juga akan dimeriahkan oleh sejumlah atraksi barongsai dan lainnya," ujar Nurdin.

(A057/N002)

Pewarta: Andilala

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015