Kota Gaza (Antara Kalbar) - Kota kecil di pemukiman bagian timur Gaza dikenal karena binatangnya sendiri seperti burung kakaktua yang kecanduan minum kopi dan teh.
Kondisi itu agak langka tapi menjadi daya tarik di daerah kantung miskin Palestina tersebut.
Kedua burung kakaktua itu, Ricco (burung jantan yang berumur empat tahun) dan Kocco, burung betina yang berusia dua tahun, biasanya minum empat cangkir kopi setiap hari, kata Ashraf Areer, pemilik toko yang menjual burung tersebut.
"Saya tak pernah melihat fenomena semacam itu sebelumnya," katanya.
Areer, yang berusia 45 tahun dan ayah dari lima orang anak, telah menjadi penggemar burung sejak ia berumur 14 tahun.
"Lihat! Jika saya tidak memberi Ricco dan Kocco kopi dan teh, mereka jadi marah dan bertingkah gila-gilaan."
"Satu hari, kedua burung itu menyerang saya ketika masuk ke dalam toko tanpa membawa minuman favorit mereka," kata Ar-eer, sebagaimana diberitakan Xinhua, Sabtu. Sementara itu, Ricco bertengger di pundaknya.
Areer mengatakan kisahnya berawal sekitar tiga bulan lalu, ketika kedua burung tersebut sekali mencoba minum kopi dari cangkirnya, karena hewan itu mengira itu adalah air.
Areer membiarkan kedua hewan tersebut mencicipi. Tapi ia terkejut sebab burung itu bereaksi dengan gembira dan beterbangan di tokonya.
Sejak itu, ia memberi kedua hewan peliharaannya empat cangkir kopi setiap hari, dan memutuskan untuk tidak menjual kedua burung kakaktua tersebut.
Sekarang minum kopi malah menjadi pekerjaan menarik buat Areer, karena "dua teman akrabnya" berusaha ikut menikmati kopi bersama dia.
"Sungguh aneh burung kakaktua minum kopi dan teh. Tidak biasa buat burung kakaktua untuk memegang cangkir kopir dan minum kopi. Saya menyayangi burung secara umum, tapi saya sangat mencintai kedua burung kakaktua ini. Saya memperlakukan mereka seakan-akan mereka adalah anak saya," kata Areer.
Kedua "teman" kecil tersebut telah menjadi pemandangan menarik di permukiman itu, dan meraih makin besar ketenaran di seluruh jalur tersebut.
Kadangkala toko kecil Areer bisa dipenuhi hampir 100 pengunjung dalam satu hari. Mereka hanya datang untuk menyaksikan kedua burung tersebut minum kopi, kejadian yang agak langka di Jalur Gaza, tempat merebaknya kemiskinan parah, pengangguran, blokade Israel yang terus berlangsung dan tertundanya proses pembangunan kembali.
Sejak Gerakan Perlawanan Islam (HAMAS) mengambil-alih kendali atas Jalur Gaza melalui kekuatan pada 2007, Israel telah memberlakukan blokade ketat atas jalur sempit tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015