Nanga Pinoh (Antara Kalbar) - Hingga kini permohonan bantuan rangka baja yang akan dipergunakan untuk membangun jembatan Melawi II ke pusat kerap kali tak mendapatkan respons. Hal tersebut yang membuat pembangunan jembatan tersebut terbengkalai.

Bupati Melawi, Firman Muntaco berharap, kehadiran Wakil Ketua dan anggota MPR di Melawi bisa memberikan solusi terkait soal jembatan Melawi II.

Firman yang ditemui usai ramah tamah bersama OSO, Minggu (15/3) malam mengungkapkan, sejauh ini usulan Pemkab Melawi ke Kementerian Pekerjaan Umum (PU) untuk bisa mendapatkan bantuan rangka baja belum juga mendapat tanggapan.

"Kita ini hanya dapat angin surge saja. Padahal tiap tahun kita anggarkan Rp 5 miliar untuk mobilisasi rangka jembatan. Tapi ujungnya kembali ke kas daerah lagi karena rangka baja itu tidak pernah dapat diberikan ke kita," katanya.

Pemkab Melawi sendiri memerlukan anggaran Rp 60 miliar untuk membangun jembatan Melawi II. Sejauh ini sudah Rp 12 miliar yang dikeluarkan untuk mendanai pembangunan pondasi jembatan serta sejumlah fasilitas pendukung seperti jalan dan tiang fender.

"Kalau dapat bantuan rangka ini kita agak ringan. Karena berat kalau hanya mengandalkan APBD. Kita sekarang juga terbebani dengan dana desa, belum lagi proyek-proyek lain yang juga menjadi prioritas utama," ujar Firman.

Menurutnya, kehadiran Wakil Ketua MPR RI, Oesman Sapta diharapkan bisa memberikan solusi terkait terhambatnya pembangunan jembatan tersebut. MPR, kata Firman diharapkan bisa membantu untuk memfasilitasi pemerintah dengan pihak kementerian PU, terutama juga untuk melobi agar Melawi bisa mendapatkan rangka baja.

"Kalau rangka sudah ada, kita tinggal Rp48 miliar lagi untuk melanjutkan pembangunan jembatan Melawi II. Makanya kita bersyukur dengan kehadiran MPR. Kalau tidak ada rangka baja, ya terpaksa anggaran mobilisasi dianggarkan lagi tahun depan," katanya.

Firman menuturkan, bila rangka baja bisa didapatkan Melawi pada tahun ini, Pemkab kemungkinan baru bisa menganggarkan dana untuk melanjutkan proyek jembatan Melawi II pada tahun depan.

"Baja Ringan. Harapan kita tahun depan selesai pembangunan jembatan. Kalau kita dapat rangka jembatan tahun ini, tinggal kita bawa ke Melawi karena anggaran mobilisasinya tahun ini sudah kita siapkan," terangnya.

Soal kepastian rangka baja hingga kini memang masih sumir. Firman mengatakan, jembatan Melawi II memerlukan empat bentang rangka baja dengan panjang masing-masing 80 meter. Rangka ini sendiri hanya bisa didapat bila Kementerian PU mau memberikannya ke kabupaten Melawi.

"Maklum kan berebut juga kita dengan kabupaten lain. Harganya saja, lebih dari Rp20 miliar. Sekarang kita berharap dengan pak Oesman Sapta. Semoga dengan lobi MPR, kita bisa lebih optimis," katanya.

Terkait soal jembatan Melawi II, OSO, sapaan akrab Oesman Sapta mengatakan bila hanya mengandalkan dana dari Pemda, perlu waktu bertahun-tahun untuk menyelesaikan pembangunan jembatan Melawi II.

"Ini sudah dibangun sejak tahun 2006. Menuntaskannya perlu Rp 48 miliar lagi. Kalau hanya disubsidi dari APBD mungkin mau 8 tahun lagi selesai. Kan kasihan, harganya juga akan semakin mahal," ujarnya.

MPR, kata OSO akan mengupayakan membicarakan persoalan tersebut ke pusat. Nanti bupati juga akan dibawa untuk bertemu langsung dengan Menteri PU. Apalagi rangka jembatan ini memang pernah dijanjikan oleh Menteri PU diperiode yang lalu.

"Ini kita coba gali lagi. Semoga ini bisa cepat diselesaikan," katanya.





Pewarta: Eko S

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015