Ngabang (Antara Kalbar) - Pemerintah Kabupaten Landak melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) akan membangun pompa hidran di daerah rawan kebakaran di sejumlah kecamatan khususnya kompleks pasar.

"Hidran adalah suatu alat yang dilengkapi dengan slang dan mulut pancar untuk mengalirkan air bertekanan yang digunakan untuk keperluan pemadaman kebakaran," kata Kepala Pelaksana BPBD Landak, Banda Kolaga di Ngabang, Selasa.

Menurutnya, untuk program 2015 sesuai dengan RKA tetap dilanjutkan ada kegiatan untuk di kecamatan sebagai contoh pembuatan hidran di daerah rawan kebakaran.

"Memang untuk biaya pengadaan hidran cukup tinggi satu unit mencapai Rp.200 juta lebih. Jadi, setiap tahun harus bertahap menyesuaikan anggaran yang ada," kata Banda mantan Kasat Pol PP ini.

Ia menegaskan, jika program hidran sudah terlaksana. Selanjutnya akan mewajibkan pengusaha atau pemilik ruko di pasar paling tidak memiliki Apar atau tabung gas pemadam api.

"Apabila terjadi kebakaran untuk penanganan dini atau lebih awal sebelum petugas pemadam api datang. Jadi, nantinya akan dilakukan pelatihan penggunaan alat tabung gas itu," kata Banda.

Banda menambahkan, mengapa perlu dibangun hidran di setiap kompleks pasar di kecamatan. Selama ini sudah sering terjadi musibah kebakaran petugas pemadam api kesulitan mencari sumber air. Selain lokasi jauh juga bangunan ruko banyak yang dekat tidak ada jarak.

"Jadi, jika setiap titik dibangun pompa hidran salah satu upaya antisipasi jika ada kebakaran. Memang musibah kebakaran tidak ada yang tau kapan terjadi, paling tidak harus dicegah dan antisipasi sejak awal," kata Banda. (Kun/N005)

Pewarta: Kundori

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015