Singkawang (Antara Kalbar) - Buku tentang sejarah Masjid Raya Singkawang, diluncurkan secara terbatas sekaligus untuk mendukung penambahan sarana masjid yang terletak di pusat kota itu.

Menurut salah seorang penulisnya, H Ruslan Karim, buku yang dicetak 500 eksemplar dan diberi judul "Masjid Raya Singkawang, Pilar Teguh Umat dan Kota" itu, digarapnya bersama Abroorza Ahmad Yusra.

"Buku-buku ini rencananya akan kita jual yang nanti hasilnya akan kita buatkan menara induk dan taman kota Masjid Raya Singkawang, yang masih membutuhkan dana sebesar Rp10 miliyar," kata H. Ruslan Karim.

Dikatakan Ruslan, untuk satu buku akan dijual Rp1 juta. "Barang siapa saja yang berminat untuk membeli atau berinfaq dalam pembangunan Masjid Raya Singkawang, silahkan datang ke Kafe Sierra atau ke teman-teman Jurnalis Singkawang," katanya.

Karena, dalam penjualan buku-buku ini, pihaknya sangat memerlukan keterlibatan Jurnalis Singkawang, agar pembangunan menara induk dan taman kota Masjid Raya segera terwujud.   

Ruslan menyebutkan, bahwa segala isi dan informasi dari halaman pertama sampai selesai, yang terdapat dalam buku yang digagasnya itu, pada umumnya banyak melibatkan sumber dan beberapa tokoh yang memang mengetahui sejarah perjalanan Masjid Raya Singkawang.

"Tahun 2012 kita rencanakan untuk awal penulisan, kemudian pada tahun 2013 akhir, penulisan buku ini sudah rampung. Memang, buku yang kita terbitkan ini masih jauh dari yang sempurna, dan masih banyak kekurangan-kekurangan yang harus dimaklumi," ungkapnya.
Abroorza Ahmad Yusra alias Reza menambahkan, penulisan buku Masjid Raya Singkawang memakan waktu kurang lebih selama 4-5 bulan. Hal itu dikarenakan dirinya betul-betul mencari beberapa sumber yang mengetahui sejarah Masjid Raya, beberapa fotografer, yang pada akhirnya dirumuskan untuk mengangkat Masjid Raya Singkawang.

"Untuk foto-foto yang lama saja, kita harus meminta izin dari KITLV Belanda, dan Perpustakaan. Sedangkan informasi mengenai sejarah Masjid Raya Singkawang, kita wawancara dengan tokoh-tokoh lama, dan pastur. Jadi bukan hanya melibatkan orang-orang Muslim dan orang-orang ilmiah saja," katanya.

Dia berharap, hadirnya buku Masjid Raya itu bisa menjadi tambahan arsip bagi masyarakat dan menjadi bahan diskusi anak-anak muda di Kota Singkawang. "Karena mereka wajib tahu, bagaimana proses berdirinya Masjid Raya Singkawang. Diharapkan hadirnya buku-buku ini juga bisa memberikan dampak yang positip bagi masyarakat Singkawang," harapnya.

Pewarta: Rudi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015