Pontianak  (Antara Kalbar) - Kepolisian Resor Landak, Kalbar, mengajak masyarakat kabupaten setempat secara bersama-sama melakukan pencegahan kebakaran hutan dan lahan, yang hampir setiap tahun terjadi, terutama di musim kemarau di kabupaten itu.

"Kebakaran hutan dan lahan ini menjadi atensi langsung presiden. Karena permasalahan ini bukan bersifat lokal, tetapi internasional karena dampak asap telah mengganggu negara lain," kata Kapolres Landak AKBP Frans Tjahyono saat menjadi pembicara pada forum diskusi terfokus dalam rangka penanggulangan kebakaran hutan dan lahan di Landak, Selasa.

Frans menjelaskan komitmen bersama dalam mencegah kebakaran hutan dan lahan, sangat diperlukan dalam menekan kuantitas maupun kualitas kebakaran hutan dan lahan di Landak.

"Tahun lalu Indonesia dapat komplain dari negara tetangga, seperti dari negara Malaysia, dan Singapura akibat asap," ungkapnya.

Ia berharap dengan telah dilakukannya diskusi dalam rangka penanggulangan kebakaran hutan dan lahan di Landak, penanggulangan dan pencegahan kebakaran hutan dan lahan bisa lebih optimal lagi.

"Apalagi saat ini, deteksi titik api tidak hanya berdasarkan informasi asja, tetapi langsung ditangkap melalui satelit, sehingga bisa di monitor. Sehingga kami berharap semua pihak dapat menyepakati dan memerangi serta komitmen untuk meminimalisir peristiwa kebakaran hutan dan lahan," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Frans mengimbau kepada masyarakat agar tidak melakukan pembakaran sampah atau semak belukar di sekitar hutan, karena bisa menyebabkan kebakaran yang besar atau meluas.

Pembakaran hutan dan lahan baik disengaja maupun kelalaian dapat di ancam pidana sesuai KUHP dan UU No. 41/1999 tentang Kehutanan, serta UU No. 18/2004 tentang Perkebunan.



(U.A057/B/N005/N005) 31-03-2015 15:18:12

Pewarta: Kundori

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015