Pontianak (ANTARA) - Kapolda Kalbar, Irjen Pol. Suryanbodo Asmoro mengajak seluruh elemen masyarakat berjibaku mencegah dan melawan (memadamkan) kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di provinsi itu.
"Kami mengajak kepada seluruh elemen masyarakat untuk turut serta dalam melakukan pencegahan dan pemadaman karhutla di Kalbar," kata Suryanbodo Asmoro saat memimpin apel besar kesiapan penanggulangan karhutla di Rasau Jaya, Kabupaten Kubu Raya, Senin.
Dijelaskan pula bahwa kegiatan ini merupakan suatu upaya untuk fokus pada penanggulangan karhutla.
Sudah hampir 3 tahun semua pihak bersama-sama berjuang untuk melawan COVID-19, telah banyak cara untuk menanggulanginya. Namun, kata dia, tidak boleh hanya terfokus pada COVID-19 saja, masih banyak yang harus dihadapi, salah satunya karhutla.
Sementara itu, berdasarkan data pada Biro Operasi Polda Kalbar selama tahun 2019 sampai tahun 2021, Polda Kalbar telah memproses 170 laporan dan mengamankan 187 tersangka terkait dengan kasus karhutla di Kalbar.
Pada saat ini, kata dia, terbantu dengan curah hujan yang cukup tinggi meskipun begitu jangan terlena, semua pihak harus siap selalu.
"Penanggulangan kebakaran hutan dan lahan tidak dapat secara sendiri, tetapi harus secara sinergis oleh semua pihak," katanya.
Dalam kesempatan itu, Kapolda Kalbar mengajak seluruh elemen masyarakat untuk lebih peduli kepada lingkungan dengan tidak melakukan pembakaran hutan dan lahan. Masalahnya, sebagian besar kondisi lahan, khususnya di Kabupaten Kubu Raya, berupa gambut yang berpotensi kebakaran akan meluas secara cepat.
"Seluruh unsur agar secara bersama-sama dapat bekerja lebih keras, cerdas, dan tuntas," ujarnya.
Diharapkan pula ke depan kasus-kasus karhutla bisa ditekan seminimal mungkin sehingga tidak timbulkan bencana asap lagi di Kalbar.
Dampak karhutla ini, lanjut dia, memang luar biasa di Indonesia, khususnya Kalbar. Maka dari itu, perlu kerja sama semua untuk bahu-membahu mengantisipasi karhutla ini.