Pontianak (Antara Kalbar) - Provinsi Kalimantan Barat menyatakan, tahun 2015 surplus beras hingga sekitar 150 ribu ton, kata Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalbar, Hazairin.

"Tetapi surplus beras tersebut hanya terjadi di sentra-sentra pertanian padi saja, seperti di Kabupaten Sambas, Bengkayang, Kubu Raya, Kayong Utara dan Ketapang," kata Hazairin di Pontianak, Rabu.

Hazairin menjelaskan untuk Kabupaten Sanggau, Sintang, Melawi, Kapuas Hulu, Kota Pontianak dan Kota Singkawang minus dari produksi beras.

"Secara agregat produksi beras dari sentra padi tersebut cukup, tetapi masalahnya tidak semua produksi beras itu bisa secara otomatis memenuhi kekurangan beras di daerah yang minus produksi beras itu. Sehingga harus melalui sistem perdagangan, akibatnya harga beras mengalami sedikit kenaikan," ungkapnya.

Hazairin menambahkan hingga saat ini kenaikan harga beras pada umumnya di Kalbar relatif stabil, karena kekurangan beras bisa ditutupi oleh produksi beras dari daerah lainnya di Kalbar.

"Saat ini, yang terjadi para pedagang beras menjual hasil beras dari sentra-sentra pertanian padi ke kota terdekat, misalnya dari sentra pertanian padi Kabupaten Sambas ke Kota Singkawang," ujarnya.


(U.A057/B/Y008/Y008) 08-04-2015 10:48:39

Pewarta: Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015