Putussibau (Antara Kalbar) - Menteri Kesehatan Nila F Moeloek mengatakan pembangunan kesehatan masyarakat perbatasan penting untuk menunjang terciptanya sumber daya manusia yang mumpuni.
"Salah satu tujuan kedatangan saya ke daerah perbatasan ingin melihat langsung kondisi masyarakat serta pelayanan kesehatan yang sudah ada," kata Menkes di Putussibau, Rabu.
Menurutnya, pembangunan dibidang kesehatan tidak lepas dari sumber daya manusia yang ada. Apabila SDM minim, maka akan berpengaruh terhadap kualitas kesehatan masyarakat.
"Makanya kita harus berpikir SDM kita di desa diangkat, supaya untuk menambah nilai ekonominya, sehingga akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,†kata Menkes Nila F Moeloek.
Menurut Nila, kesehatan sangat penting, namun harus diimbangi dengan pembangunan perekonomian. Sehingga, lanjut dia, taraf hidup masyarakat menjadi baik dan kesehatan masyarakat terjamin.
Dikatakan Nila, tahun ini Indonesia akan memasuki Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang berarti menuju pasar bebas. Melalui MEA ini bagaimana secara bersama-sama negara Asean memiliki produksi untuk menyaingi negara lain. "Maka SDM Indonesia harus dipersiapkan. Kalau melihat IPM kita masih dibawah Thailand, apalagi Singapura. Jadi kita perlu menanyakan pada kita apa yang harus dibuat sekarang," ujar dia.
Ia mengingatkan, untuk peningkatan IPM ini, hilirnya tentu masalah kesehatan, bagaimana sehat dulu. "Bagaimana ibu mendidik anaknya, agar sehat dan akhirnya memiliki IQ yg tinggi, sehingga bisa sekolah untuk menjadikan ekonominya naik,†ujarnya.
Nila mengutip pernyataan Presiden Jokowi, selama ini pembangunan yang digalakan pemerintah hanya fokus di perkotaan, sehingga daerah terpencil dan perbatasan negara tidak tersentuh. "Seperti apa yang dikatakan Presiden, Indonesia sudah lama merdeka, tapi pembangunan hanya menumpuk di kota-kota. Padahal kalau ingin Indonesia sejahtera pembangunan harus dimulai dari desa," ucap Menkes.
Untuk itu kata Nila, Kemenkes terus berbenah menata pelayanan kesehatan, seperti di Kalbar dengan menjadikan empat rumah sakit regional serta memperkuat pelayanan di RSUD dr Soedarso Pontianak menjadi rumah sakit nasional. "Yang regional minimal harus ada lima dokter spesialis. Kita juga memperkuat puskesmas dan polindes," kata Nila.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015
"Salah satu tujuan kedatangan saya ke daerah perbatasan ingin melihat langsung kondisi masyarakat serta pelayanan kesehatan yang sudah ada," kata Menkes di Putussibau, Rabu.
Menurutnya, pembangunan dibidang kesehatan tidak lepas dari sumber daya manusia yang ada. Apabila SDM minim, maka akan berpengaruh terhadap kualitas kesehatan masyarakat.
"Makanya kita harus berpikir SDM kita di desa diangkat, supaya untuk menambah nilai ekonominya, sehingga akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,†kata Menkes Nila F Moeloek.
Menurut Nila, kesehatan sangat penting, namun harus diimbangi dengan pembangunan perekonomian. Sehingga, lanjut dia, taraf hidup masyarakat menjadi baik dan kesehatan masyarakat terjamin.
Dikatakan Nila, tahun ini Indonesia akan memasuki Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang berarti menuju pasar bebas. Melalui MEA ini bagaimana secara bersama-sama negara Asean memiliki produksi untuk menyaingi negara lain. "Maka SDM Indonesia harus dipersiapkan. Kalau melihat IPM kita masih dibawah Thailand, apalagi Singapura. Jadi kita perlu menanyakan pada kita apa yang harus dibuat sekarang," ujar dia.
Ia mengingatkan, untuk peningkatan IPM ini, hilirnya tentu masalah kesehatan, bagaimana sehat dulu. "Bagaimana ibu mendidik anaknya, agar sehat dan akhirnya memiliki IQ yg tinggi, sehingga bisa sekolah untuk menjadikan ekonominya naik,†ujarnya.
Nila mengutip pernyataan Presiden Jokowi, selama ini pembangunan yang digalakan pemerintah hanya fokus di perkotaan, sehingga daerah terpencil dan perbatasan negara tidak tersentuh. "Seperti apa yang dikatakan Presiden, Indonesia sudah lama merdeka, tapi pembangunan hanya menumpuk di kota-kota. Padahal kalau ingin Indonesia sejahtera pembangunan harus dimulai dari desa," ucap Menkes.
Untuk itu kata Nila, Kemenkes terus berbenah menata pelayanan kesehatan, seperti di Kalbar dengan menjadikan empat rumah sakit regional serta memperkuat pelayanan di RSUD dr Soedarso Pontianak menjadi rumah sakit nasional. "Yang regional minimal harus ada lima dokter spesialis. Kita juga memperkuat puskesmas dan polindes," kata Nila.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015