Sungai Raya (Antara Kalbar) - Pemerintah Kabupaten Kubu Raya Kalbar melakukan sosialisasi Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015 kepada para pelaku usaha dan unsur pemerintahan setempat, sebagai upaya mempersiapkan pelaku usaha dan masyarakat menghadapi MEA.
"Seperti yang kita ketahui, Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) akan mulai berlaku pada 31 Desember mendatang. Untuk menghadapi MEA tersebut, jelas kita memerlukan persiapan yang baik, khususnya untuk sektor jasa dan perdagangan," kata Bupati Kubu Raya, Rusman Ali, di Sungai Raya, Senin.
Dalam kegiatan sosialisasi yang dihadiri Sekretaris Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN, Kementerian Luar Negeri RI, Iwan Suyudhie Amri, itu juga dihadiri seluruh camat se-Kubu Raya, ketua Kadin Kubu Raya serta para pelaku usaha yang tergabung dalam UMKM Kubu Raya.
Dia menyampaikan program pembangunan waduk di Kubu Raya yang disampaikan kepada Presiden RI merupakan satu di antara upaya Pemkab Kubu Raya dalam menghadapi MEA yang diberlakukan pada akhir Desember mendatang.
"Permintaan pembangunan waduk di Kubu Raya kepada presiden, bertujuan agar masyarakat Kubu Raya termotivasi dalam meningkatkan produktivitas hasil pertanian di Kubu Raya dan ini langkah yang sudah kita lakukan dalam menghadapi MEA," tuturnya.
Rusman Ali mengatakan Kabupaten Kubu Raya secara umum memiliki luas wilayah 698.520 yang terdiri dari sembilan kecamatan dan 118 desa sehingga kabupaten yang dipimpinnya itu memiliki potensi sumber daya alam yang cukup besar dilihat dari berbagai sektor.
"Potensi ini bukan hanya ketersediaan lahan pertanian dan perkebunan yang masih sangat luas dan menyangkut pula ketersediaan sumber daya manusia," katanya.
Rusman Ali Rusman menjelaskan komposisi masyarakat Kubu Raya yang multi etnis dan multi agama sangat toleran terhadap pendatang sehingga akulturasi antar budaya terjadi secara alami. Hal itu merupakan sumber daya sekaligus potensi yang cukup besar dalam menghadapi diberlakukannya MEA pada 31 Desember 2015.
"Kita berharap masyarakat Kubu Raya dapat mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya agar mampu bersaing dalam memanfaatkan kerja sama masyarakat ekonomi ASEAN demi kemajuan Kubu Raya," katanya.
Dia menambahkan selain itu dalam menghadapi MEA Kabupaten Kubu Raya KKR juga membuka peluang di semua sektor seperti perdagangan, perikanan dan kelautan sebagainya, sehingga Pemkab Kubu Raya menyelenggarakan program di berbagai sektor itu.
"Program ini diharapkan dapat menyentuh masyarakat langsung, jangan sampai program yang telah dicanangkan itu tidak tepat sasaran saat realisasinya," katanya.
(KR-RDO/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015
"Seperti yang kita ketahui, Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) akan mulai berlaku pada 31 Desember mendatang. Untuk menghadapi MEA tersebut, jelas kita memerlukan persiapan yang baik, khususnya untuk sektor jasa dan perdagangan," kata Bupati Kubu Raya, Rusman Ali, di Sungai Raya, Senin.
Dalam kegiatan sosialisasi yang dihadiri Sekretaris Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN, Kementerian Luar Negeri RI, Iwan Suyudhie Amri, itu juga dihadiri seluruh camat se-Kubu Raya, ketua Kadin Kubu Raya serta para pelaku usaha yang tergabung dalam UMKM Kubu Raya.
Dia menyampaikan program pembangunan waduk di Kubu Raya yang disampaikan kepada Presiden RI merupakan satu di antara upaya Pemkab Kubu Raya dalam menghadapi MEA yang diberlakukan pada akhir Desember mendatang.
"Permintaan pembangunan waduk di Kubu Raya kepada presiden, bertujuan agar masyarakat Kubu Raya termotivasi dalam meningkatkan produktivitas hasil pertanian di Kubu Raya dan ini langkah yang sudah kita lakukan dalam menghadapi MEA," tuturnya.
Rusman Ali mengatakan Kabupaten Kubu Raya secara umum memiliki luas wilayah 698.520 yang terdiri dari sembilan kecamatan dan 118 desa sehingga kabupaten yang dipimpinnya itu memiliki potensi sumber daya alam yang cukup besar dilihat dari berbagai sektor.
"Potensi ini bukan hanya ketersediaan lahan pertanian dan perkebunan yang masih sangat luas dan menyangkut pula ketersediaan sumber daya manusia," katanya.
Rusman Ali Rusman menjelaskan komposisi masyarakat Kubu Raya yang multi etnis dan multi agama sangat toleran terhadap pendatang sehingga akulturasi antar budaya terjadi secara alami. Hal itu merupakan sumber daya sekaligus potensi yang cukup besar dalam menghadapi diberlakukannya MEA pada 31 Desember 2015.
"Kita berharap masyarakat Kubu Raya dapat mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya agar mampu bersaing dalam memanfaatkan kerja sama masyarakat ekonomi ASEAN demi kemajuan Kubu Raya," katanya.
Dia menambahkan selain itu dalam menghadapi MEA Kabupaten Kubu Raya KKR juga membuka peluang di semua sektor seperti perdagangan, perikanan dan kelautan sebagainya, sehingga Pemkab Kubu Raya menyelenggarakan program di berbagai sektor itu.
"Program ini diharapkan dapat menyentuh masyarakat langsung, jangan sampai program yang telah dicanangkan itu tidak tepat sasaran saat realisasinya," katanya.
(KR-RDO/N005)
Editor : Nurul Hayat
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015