Jakarta (Antara Kalbar) - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar mengatakan kemiskinan merupakan masalah yang sifatnya laten dan tidak mudah diatasi.
"Berbagai upaya penanggulangan kemiskinan telah dilakukan, namun penurunan jumlah penduduk miskin masih belum mencapai angka yang diharapkan," ujar Marwan di Jakarta, Sabtu.
Marwan menjelaskan jalan keluar dari permasalahan itu adalah dengan program transmigrasi.
"Kemiskinan adalah masalah bangsa yang harus secepatnya kita entaskan karena menjadi hambatan dalam upaya pensejahteraan rakyat, meskipun tidak mudah tapi saya optimistis transmigrasi bisa menjadi solusi konkretnya. Bahkan bisa jadi program andalan dalam mengatasi masalah kemiskinan di Indonesia," jelas dia.
Presiden Jokowi dalam Konferensi Asia Afrika mengakui kemiskinan menjadi tantangan utama negara-negara Asia-Afrika, termasuk Indonesia yang belum bebas dari masalah kemiskinan dan ketertinggalan dari negara-negara maju.
Seperti "Millennium Development Goals" (MDGs) yang menetapkan target penurunan angka kemiskinan di Indonesia pada level 7,5 persen pada 2015.
"Target itu nampaknya hampir mustahil dicapai, karena sampai dengan akhir 2014, angka kemiskinan masih berada pada level 10,96 persen dari total penduduk Indonesia atau sebesar 27,7 juta orang." Â
  Â
Sementara pada 2015, target penurunan angka kemiskinan yang dicanangkan Pemerintahan Jokowi-JK menjadi 10,3 persen atau sebesar 26 juta orang. Diperkirakan baru pada akhir 2017 target MDGs tersebut bisa tercapai, dengan syarat penurunan kemiskinan selama dua tahun ke depan secara konsisten berhasil mencapai angka 0,6 persen.
"Saya yakin program transmigrasi bisa memberikan sumbangsih nyata dalam upaya menurunkan angka kemiskinan yang ditargetkan Pemerintah, karena melalui program transmigrasi bisa diputus sumber penyebab terjadinya kemiskinan yang membuat keluarga miskin sulit lepas dari jeratan kemiskinan," terang dia.
Dia menambahkan jalan keluar untuk mengatasi kemiskinan adalah membuka selebar-lebarnya akses keluarga miskin terhadap pekerjaan atau usaha.
Pemerintah juga akan membangun infrastruktur di kawasan permukiman transmigrasi, tempat ibadah, sekolah, sarana medis, dan sarana prasarana pendukung lainnya.
Dengan adanya berbagai fasilitas ini, warga transmigran dapat menggarap lahan dengan tenang dan produktif, karena anak-anaknya bisa bersekolah dengan baik, mendapat layanan kesehatan memadai, bisa melaksanakan kegiatan sosial dan keagamaannya dengan nyaman.
(I025/C. Hamdani)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015
"Berbagai upaya penanggulangan kemiskinan telah dilakukan, namun penurunan jumlah penduduk miskin masih belum mencapai angka yang diharapkan," ujar Marwan di Jakarta, Sabtu.
Marwan menjelaskan jalan keluar dari permasalahan itu adalah dengan program transmigrasi.
"Kemiskinan adalah masalah bangsa yang harus secepatnya kita entaskan karena menjadi hambatan dalam upaya pensejahteraan rakyat, meskipun tidak mudah tapi saya optimistis transmigrasi bisa menjadi solusi konkretnya. Bahkan bisa jadi program andalan dalam mengatasi masalah kemiskinan di Indonesia," jelas dia.
Presiden Jokowi dalam Konferensi Asia Afrika mengakui kemiskinan menjadi tantangan utama negara-negara Asia-Afrika, termasuk Indonesia yang belum bebas dari masalah kemiskinan dan ketertinggalan dari negara-negara maju.
Seperti "Millennium Development Goals" (MDGs) yang menetapkan target penurunan angka kemiskinan di Indonesia pada level 7,5 persen pada 2015.
"Target itu nampaknya hampir mustahil dicapai, karena sampai dengan akhir 2014, angka kemiskinan masih berada pada level 10,96 persen dari total penduduk Indonesia atau sebesar 27,7 juta orang." Â
  Â
Sementara pada 2015, target penurunan angka kemiskinan yang dicanangkan Pemerintahan Jokowi-JK menjadi 10,3 persen atau sebesar 26 juta orang. Diperkirakan baru pada akhir 2017 target MDGs tersebut bisa tercapai, dengan syarat penurunan kemiskinan selama dua tahun ke depan secara konsisten berhasil mencapai angka 0,6 persen.
"Saya yakin program transmigrasi bisa memberikan sumbangsih nyata dalam upaya menurunkan angka kemiskinan yang ditargetkan Pemerintah, karena melalui program transmigrasi bisa diputus sumber penyebab terjadinya kemiskinan yang membuat keluarga miskin sulit lepas dari jeratan kemiskinan," terang dia.
Dia menambahkan jalan keluar untuk mengatasi kemiskinan adalah membuka selebar-lebarnya akses keluarga miskin terhadap pekerjaan atau usaha.
Pemerintah juga akan membangun infrastruktur di kawasan permukiman transmigrasi, tempat ibadah, sekolah, sarana medis, dan sarana prasarana pendukung lainnya.
Dengan adanya berbagai fasilitas ini, warga transmigran dapat menggarap lahan dengan tenang dan produktif, karena anak-anaknya bisa bersekolah dengan baik, mendapat layanan kesehatan memadai, bisa melaksanakan kegiatan sosial dan keagamaannya dengan nyaman.
(I025/C. Hamdani)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015