Sekadau ( Antara Kalbar ) - Warga di Desa Peniti, Kecamatan Sekadau Hilir, dikagetkan dengan ratusan ekor ikan yang mati mengapung di permukaan Sungai Peniti.

"Kami mendapat laporan warga, banyak ikan mendadak mati tapi sudah dalam keadaan busuk. Sepertinya ini belum lama, mungkin kemarin matinya ikan-ikan ini," ujar Kades Peniti, Abang Ramly.

Di Sungai Peniti, Minggu (26/4), Abang Ramly bersama beberapa warga terlihat sedang mengambil ekor ikan yang sudah membusuk. Ikan-ikan itu dikumpulkan untuk diteliti. Sehari sebelumnya, hujan deras mengguyur wilayah Desa Peniti dan sekitarnya. Bersamaan dengan matinya ikan-ikan di sungai, warna air sungai pun berubah menjadi keruh.

"Kami menduga matinya ikan dan perubahan warna air disebapkan tercampur dengan limbah CPO dari kolam penampungan pabrik kelapa sawit di sekitar Desa Ensalang. Tapi ini baru dugaan warga, belum tahu juga penyebab pastinya," duga pria yang karib disapa Agung.

Dia menceritakan lebih lanjut, dugaan tersebut bukan sekedar asumsi sebetulnya. Sejak beberapa tahun lalu mulai sejak pabrik CPO milik PT. Sumatera Makmur Lestari (SML) di Desa Ensalang beroperasi, sempat terjadi beberapa kali terjadi kasus pencemaran akibat limbah CPO yang meluber keluar dari kolam penampungan.

"Limbahnya mengalir ke sawah dan anak-anak sungai di Desa Ensalang dan bermuara di Sungai Peniti. Setelah mengambil sampel, kita berencana membawanya ke Polres Sekadau dan Badan Lingkugan Hidup (BLH) Kabupaten Sekadau untuk diuji dan dijadikan barang bukti dugaan pencemaran lingkungan," terangnya.

Dia mengatakan akibat kejadian itu, warga Desa Peniti dan wilayah sekitarnya yang bergantung pada air dari Sungai Peniti menjadi terganggu. Air sungai kini tak bisa dikonsumsi. Warga khawatir akan berdampak pada kesehatan jika memaksa mengkonsumsi air sungai itu.

"Selain sungai Peniti, ternyata kejadian serupa juga berlaku di anak sungai Sepulau yang berada di perbatasan Desa Peniti dan Ensalang. Di sungai ini, air sungai tampak berwarna hitam pekat, berbuih dan berbau," tutupnya.

Pewarta: Arkadius Gansi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015