ePontianak (Antara Kalbar) - Ketua Komisi IV DPR RI Edhi Prabowo mengatakan pihaknya akan mendorong rencana pengembangan penanaman padi dengan teknologi Hazton di Kalimantan Barat.

"Salah satu kegiatan kunjungan kerja kita ke Kalimantan Barat ini adalah untuk melihat langsung pengembangan padi dengan teknologi Hazton yang dilakukan oleh Dinas Pertanian Kalbar," kata Edhi di Pontianak, Selasa.

Menurutnya, dari informasi yang dia dapat, dengan metode Hazton tersebut bisa menghasilkan padi berlipat ganda dalam satu hektare.

"Jika ini benar-benar bisa dibuktikan, tentu menjadi hal yang sangat baik dalam mendukung program pemerintah pusat untuk menciptakan ketahanan pangan nasional," tuturnya.

Edhi menjelaskan, dari kunjungan yang dia lakukan di Kalbar, teknologi yang diterapkan di lapangan memang menjanjikan hasilnya, dimana hasil panen bisa mencapai 9 hingga 12 ton perproduksi.

Hanya saja, menurut Edhi, metode itu masih dalam tahap uji coba sehingga perlu waktu untuk membuktikan bahwa metode itu layak diterapkan secara menyeluruh.

Selama metode itu bagus, tidak menjadi masalah bagi pemerintah.

"Namun saya rasa ini tetap harus didorong dan saya sarankan agar Pemprov Kalbar bisa mengajukan pembangunan Agro Tekno Park kepada pemerintah pusat, agar pengembangan pertanian bisa lebih maksimal," katanya.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalimantan Barat Hazairin mengatakan dari hasil penelitian yang dilakukan pihaknya, semakin padat bibit padi yang ada dalam satu lubang akan menghasilkan padi yang semakin banyak dan berkualitas. Bibit padi yang semakin banyak akan lebih tahan berkompetisi di lapangan.

Menurut dia, selama ini masyarakat salah kaprah dengan mitos bibit padi tua tidak dapat menghasilkan butir padi yang banyak. Justru, bibit padi yang semakin tua menghasilkan padi yang makin baik lantaran tahan dengan hama.

"Adapun kebutuhan air dari penanaman metode hazton dibandingkan metode umum menurut dia relatif sama," tuturnya

Hazairin menjelaskan, seperti yang diketahui, potensi lahan pertanian di Kalimantan Barat mencapai 500 ribu hektare. Namun, karena ada masalah di irigasi, baru 54 ribu hektare lahan yang bisa ditanami. Kini, menurut dia pemerintah mulai fokus untuk perbaikan irigasi.

"Akan ada sekitar 126 ribu hektare lahan yang akan diperbaiki sistem pengairannya. Dengan demikian, pengembangan padi dengan metode ini diharapkan bisa semakin maksimal," katanya.

Sementara itu, Buhari, salah satu anggota kelompok tani, lokasi penerapan di Desa Peniraman, Kabupaten Mempawah mengungkapkan, mereka sudah melakukan kegiatan penanaman padi denga metode Hazton tersebut sudah tahun ketiga dengan hamparan 25 hektare.

Namun pada penanaman kedua, terjadi peningkatan luas tanam menjadi 80 hektare.

"Sebelum menggunakan metode ini hasilnya hanya 4 ton perhektare, namun setelah menggunakan metode Hazton menjadi 8,7 ton perhektare. Hasil ini memang belum maksimal, karena kita menemukan kendala adanya serangan hama jamur Blast," kata Buhari.

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015