Tarakan (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Utara bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Bulungan menanam padi dengan metode Hazton di Desa Sajau Hilir, Kecamatan Tanjung Palas Timur, Bulungan, Sabtu.
"Di daerah lain, metode tanam padi hazton sudah sukses dilakukan di seperti di Kalbar. Di Kaltara masih percobaan maka dilakukan pilot project," kata Kepala Kantor Perwakilan BI Kaltara, Yufrizal di Tanjung Palas Timur.
Teknologi Hazton dapat diartikan sebagai cara bertanam padi dengan menggunakan bibit tua yang berumur 25-35 hari setelah semai dengan jumlah bibit padat yaitu 20 – 30 bibit per lubang tanam
Acara ini dihadiri juga Gubernur Kalimantan Utara, Zainal Arifin Paliwang, Bupati Bulungan Syarwani, Wakil Bupati Bulungan, Ingkong Ala, Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Provinsi Kalimantan Timur Fausiah T. Ladja, Komandan Kodim 0903 Tanjung Selor dan para kelompok tani yang berada di Bulungan.
Untuk mensukseskan tanam padi metode Hazton tersebut, saat ini beberapa kelompok tani di Sajau Hilir sudah mendapatkan pelatihan dari BPTP Kaltim dan penemu metode hazton dari Kalbar.
"Karena pilot project-nya sudah kita laporkan, semoga dari pemerintah daerah khususnya Bupati Bulungan dan Gubernur Kaltara dapat menindaklanjuti program ini," jelas Yufrizal.
Dia menyebutkan berdasarkan data pada 2020, kebutuhan akan beras di Kaltara mencapai 59 ribu ton.
Sedangkan hasil produksi beras di Kaltara hanya mencapai 19 ribu ton pada tahun 2020, sehingga kekurangannya harus didatangkan dari Pulau Jawa dan Sulawesi.
"Akibatnya di Kaltara terjadi inflasi dan gejolak harga dikarenakan pasokan yang minim, maka dari itu BI berikhtiar meningkatkan produktifitas beras di Kaltara khususnya di Bulungan" kata Yufrizal.
Saat ini, produktivitas padi per hektare di Kaltara masih di bawah standar nasional yakni berkisar 3 sampai 4 ton per hektare.
Dengan adanya metode tanam padi Hazton ini diharapkan mampu menaikkan produktivitas padi di Kaltara setiap hektare menjadi 5 sampai 9 ton.
"Target kami jika ibu kota negara di Kaltim sudah dapat berjalan, Kaltara ini bisa menjadi salah satu daerah lumbung pangan sebagai pemasok beras," ujarnya.