Sungai Raya (Antara Kalbar) - General Manager PT Angkasa Pura II Cabang Pontianak, Chandra Dista Wiradi mengatakan dalam waktu dekat akan menertibkan petani yang bercocok tanam di sekitar kawasan Bandara Supadio dalam rangka pelebaran landasan bandara tersebut.
"Kita akan terus meningkatkan kualitas Bandara Supadio. Makanya, dalam waktu dekat, pihak PT Angkasa Pura II juga akan menertibkan para petani yang bercocok taman di sekitar Bandara Supadio," kata Chandra di Pontianak, Selasa.
Menurut dia, setelah meninjau langsung ke lapangan, terdapat sekitar 180 hektare lahan milik bandara yang telah digarap petani setempat sejak bertahun-tahun lalu.
Syukurnya, para petani yang berjumlah sekitar 300 orang itu mengakui kalau itu tanah milik Bandara. Karenanya para petani tersebut siap, jika suatu saat diimbau untuk meninggalkan lahan milik Bandara Supadio.
"Karena untuk kepentingan peningkatan kualitas Bandara dalam waktu dekat lahan sekitar 180 hektare itu akan kami tertibkan," tuturnya.
Sebagai langkah awal saat ini pihaknya sedang melakukan sosialisasi bagi para petani yang masih bercocok tanam dan ditargetkan hingga tiga bulan ke depan kawasan tersebut sudah ditertibkan secara keseluruhan.
Tidak hanya melakukan pelebaran areal Bandara Supadio, untuk memberikan pelayanan maksimal bagi setiap penumpang atau masyarakat yang datang melalui salah satu pintu masuk Kalimantan Barat itu.
Chandra mengimbau semua pihak untuk bekerja sama dalam meningkatkan kedisiplinan, keamanan dan ketertiban salah satu bandara yang terbesar di Pulau Kalimantan ini.
Karena menilai, Bandara merupakan pintu masuk utama bagi orang luar, Chandra berharap ke depan ada kerja sama dari semua pihak untuk menjaga dan meningkatkan kualitas keamanan, kenyamanan dan kedisiplinan di sekitar Bandara Supadio
"Saya ingin ke depan Bandara Supadio bisa lebih bersih, tertib, disiplin, tidak ada lagi calo-calo tiket dan taksi-taksi gelap yang beroperasi di sekitar bandara karenanya saya imbau peran serta dari semua pihak untuk mendukung peningkatan kualitas layanan, keamanan, ketertiban dan kenyamanan di bandara ini, " katanya.
(KR-RDO/A029)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015
"Kita akan terus meningkatkan kualitas Bandara Supadio. Makanya, dalam waktu dekat, pihak PT Angkasa Pura II juga akan menertibkan para petani yang bercocok taman di sekitar Bandara Supadio," kata Chandra di Pontianak, Selasa.
Menurut dia, setelah meninjau langsung ke lapangan, terdapat sekitar 180 hektare lahan milik bandara yang telah digarap petani setempat sejak bertahun-tahun lalu.
Syukurnya, para petani yang berjumlah sekitar 300 orang itu mengakui kalau itu tanah milik Bandara. Karenanya para petani tersebut siap, jika suatu saat diimbau untuk meninggalkan lahan milik Bandara Supadio.
"Karena untuk kepentingan peningkatan kualitas Bandara dalam waktu dekat lahan sekitar 180 hektare itu akan kami tertibkan," tuturnya.
Sebagai langkah awal saat ini pihaknya sedang melakukan sosialisasi bagi para petani yang masih bercocok tanam dan ditargetkan hingga tiga bulan ke depan kawasan tersebut sudah ditertibkan secara keseluruhan.
Tidak hanya melakukan pelebaran areal Bandara Supadio, untuk memberikan pelayanan maksimal bagi setiap penumpang atau masyarakat yang datang melalui salah satu pintu masuk Kalimantan Barat itu.
Chandra mengimbau semua pihak untuk bekerja sama dalam meningkatkan kedisiplinan, keamanan dan ketertiban salah satu bandara yang terbesar di Pulau Kalimantan ini.
Karena menilai, Bandara merupakan pintu masuk utama bagi orang luar, Chandra berharap ke depan ada kerja sama dari semua pihak untuk menjaga dan meningkatkan kualitas keamanan, kenyamanan dan kedisiplinan di sekitar Bandara Supadio
"Saya ingin ke depan Bandara Supadio bisa lebih bersih, tertib, disiplin, tidak ada lagi calo-calo tiket dan taksi-taksi gelap yang beroperasi di sekitar bandara karenanya saya imbau peran serta dari semua pihak untuk mendukung peningkatan kualitas layanan, keamanan, ketertiban dan kenyamanan di bandara ini, " katanya.
(KR-RDO/A029)
Editor : Admin Antarakalbar
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015