Pontianak  (Antara Kalbar) - Pengamat ekonomi Kalimantan Barat, Dwi Suslamanto menyatakan sektor perkebunan kelapa sawit yang saat ini cukup berkembang di provinsi itu, bisa menyerap tenaga kerja dalam jumlah banyak.

"Dua tiga tahun lagi, sektor perkebunan sawit yang saat ini cukup berkembang akan lebih banyak lagi menyerap tenaga kerja, meskipun kondisi ekonomi saat ini lesu," kata Dwi Suslamanto yang juga Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Barat, di Pontianak, Kamis.

Ia menjelaskan Indonesia harus tetap optimistis meskipun saat ini ekonomi lesu, karena sektor perkebunan dan pertambangan cukup banyak dalam menyerap tenaga kerja.

"Kemarin sewaktu kami melakukan survei, ternyata investasi di Kalbar meningkat, hal itu terlihat dari meningkatnya impor Kalbar sepanjang Maret, apalagi impor itu untuk barang modal, seperti impor mesin-mesin pesawat yang dampaknya untuk pertumbuhan ekonomi," ungkapnya.

Artinya, dengan meningkatnya impor di bidang modal, maka pihak investor masih optimis dalam berinvestasi di Kalbar, kata Dwi.

Sebelumnya, BPS Kalbar mencatat jumlah angkatan kerja di Kalbar Februari 2015 mencapai 2,37 juta jiwa atau bertambah sekitar seribu dibandingkan dengan angkatan kerja Februari 2014 yang mencapai 2,36 juta.

Untuk tingkat pengangguran terbuka (TPT), tercatat mencapai 4,78 persen atau mengalami kenaikan di banding TPT Februari 2014 sebesar 2,53 persen.

Sementara itu, nilai impor di Kalbar sepanjang Maret 2015 juga mengalami peningkatan sebesar 174,97 persen, dari sebelumnya 30,36 juta dolar AS menjadi 83,48 juta dolar AS.

"Penyumbang impor terbesar Kalbar, yakni impor mesin-mesin pesawat sebesar 47,64 persen, disusul benda-benda dari besi dan baja 20,42 persen, dan terakhir bangunan terapung sebesar 12,01 persen," kata Kepala BPS Kalbar, Badar.


(U.A057/B/N005/N005) 07-05-2015 15:43:38

Pewarta: Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015