Sekadau ( Antara Kalbar ) - Gemuruh sorak-sorai dan tepuk tangan ratusan siswa menjadikan suasana aula SMA Karya Sekadau penuh dengan sukacita, Jumat.

Beberapa diantara siswa ini bahkan ada yang melompat kegirangan. Ada pula yang menangis haru, dan luapan kegembiraan itu muncul tak lama setelah Kepala SMA Karya Sekadau usai mendengarkan pengumuman kelulusan siswa kelas XII.

"Tidak hanya nilai rapor dan hasil ujian sekolah saja, perilaku siswa selama menempuh pendidikan juga cukup berpengaruh menentukan kelulusan," ujar Sumardi, kepala SMA Karya Sekadau sesaat setelah membacakan hasil kelulusan.

Pengumuman kelulusan tingkat SMA/MA dan SMK dilaksanakan secara serentak, termasuk di SMA Karya. Momen itu semakin meriah dengan kehadiran wakil bupati Sekadau, ketua DPRD Sekadau, Wakapolres dan tokoh-tokoh lainnya.

Dari 281 siswa SMA Karya Sekadau yang mengikuti ujian sekolah dan ujian nasional, semuanya dinyatakan lulus. Tahun ajaran 2014-2015 ini memang sedikit berbeda. Penentuan kelulusan siswa tak lagi berpatok pada hasil ujian nasional.

Nilai yang diperoleh selama siswa menempuh pendidikan mulai dari semester pertama hingga semester akhir diakumulasi dan dipadukan dengan hasil ujian sekolah. Disini, penentuan kelulusan ada di tangan sekolah.

"Secara pribadi, jelas kita sebagai pendidik merasa sangat bangga dengan hasil yang diraih siswa-siswinya. Menurutnya, para siswa pantas mendapat hasil tersebut sebagai buah kerja keras dan ketekunan mereka selama menempuh pendidikan di sekolah. Tugas kami sudah selesai. Setelah ini siswa kami kembalikan ke orang tua, jaga diri baik-baik diluar sana," pesan Sumardi.

Dia melanjutkan, Meski secara teknis bukan lagi menjadi tanggungjawab sekolah, namun pihak sekolah tak melepas begitu saja para siswa yang baru saja purna. Ada satu poin penting yang menjadi perhatian khusus.

"Kami melarang siswa yang sudah lulus untuk mencoret seragamnya. Lebih baik disimpan atau disumbangkan kepada adik kelas yang kurang mampu. Dan jangan larut dalam euforia dengan mabuk-mabukan, konvoi, pesta narkoba atau pesta seks," tegas Sumardi.

Sementara itu, Wakil Bupati Sekadau, Rupinus yang sempat hadir di SMA Karya juga menyampaikan wejangan untuk para siswa.

"Kita tetap menyarankan agar siswa sebisa mungkin melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi. Ingat, ini bukan akhir, ini baru awal dari perjuangan kalian. Ini berlaku untuk seluruh siswa di Sekadau. Pemkab Sekadau sendiri sejak beberapa tahun terakhir telah menelurkan berbagai program beasiswa seperti Satu Dusun Satu Sarjana (SDS2) dan bidik misi," katanya.

Program beasiswa ini dapat diakses siapa saja, khususnya mereka yang memiliki kemampuan akademik dan taraf ekonomi kurang mampu. Program satu dusun saru sarjana contohnya. Beasiswa ini menjatahi kuota 50 siswa tiap tahunnya dari masing-masing dusun berbeda.

Teknisnya, masing-masing sekolah mengirimkan nama-nama siswa yang direkomendasikan kepada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga. Setelahnya, siswa-siswi ini harus mengikuti tes masuk perguruan tinggi negeri. Jika lulus, barulah biaya kuliah siswa bersangkutan ditanggung Pemda. Pemda kerjasama dengan Untan.

Misalnya ada adik-adik yang sudah lolos seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri lain pun masih bisa dialihkan untuk program satu dusun satu sarjana,” terang Rupinus.

Di tempat yang sama, Ketua DPRD Sekadau, Albertus Pinus juga punya pesan khusus untuk para siswa yang berniat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Seiring perkembangan jaman, banyak perguruan tinggi baru yang bermunculan. Para siswa diingatkan untuk lebih selektif dan berhati-hati memilih perguruan tinggi yang akan dijadikan tempat menimba ilmu selanjutnya.

"Cek dulu akreditasinya, kalau bisa yang akreditasi A. Kalau di Sekadau ini yang sah hanya universitas terbuka (UT), yang lain tidak jelas," terang Pinus.

Sementara itu, Kabid Pendidikan Menengah, Dinas Dikpora Kabupaten Sekadau, Empani mengatakan, tak hanya SMA Karya, seluruh sekolah setingkat SMA/MA dan SMK di Kabupaten Sekadau juga sukses mencatatkan kelulusan 100 persen.

Dari data yang diperoleh dari Dinas Dikpora, dari 1365 siswa tingkat SMA/MAN/SMTK, semuanya dinyatakan lulus. Sedangkan, dari 454 siswa tingkat SMK yang ikut ujian, yang lulus juga 454 siswa alias 100 persen.

"Semua sekolah setingkat SMA/MA/SMTK dan SMK mencatatkan kelulusan 100 persen," paparnya.

Pemandangan langka pun tersaji, bagaimana tidak, tak seperti biasanya, di hari pengumuman kelulusan SMA tahun ini tak ada aksi konvoi kendaraan bermotor seperti yang umum terlihat tahun-tahun sebelumnya. Polres Sekadau memastikan tidak ada pawai di kota Sekadau maupun di kecamatan-kecamatan.

"Alhamdulilah tidak ada konvoi. Artinya himbauan-himbauan yang dikeluarkan baik dari Pemda maupun kepolisian efektif," ujar Kabag Ops Polres Sekadau, Kompol Oon Sudarman terpisah ketika dikonfirmasi para pewarta.

Dia melanjutkan, Nihilnya aksi konvoi diharapkan menjadi awal budaya baru di kalangan para siswa. Seperti diketahui, momen perayaan kelulusan sekolah identik dengan pawai motor dan aksi corat-coret seragam.

"Untungnya, tahun ini budaya itu mulai sirna. Kita bersyukur lah, mudah-mudahan tahun berikutnya juga tidak ada," pungkasnya. (gansi/N005)

Pewarta: Gansi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015