Sekadau (Antara Kalbar) - Seorang ibu rumah tangga di kota Sungai Ayak, Shinta mengaku belum mendengar kasus adanya beras sintetis di Kabupaten Sekadau, namun ia tetap khawatir dan lebih berhati-hati saat membeli beras di warung.
"Kita tidak tahu persis seperti apa bentuknya, apa bedanya dengan beras asli. Lagipula katanya bedanya tidak terlalu terlihat dengan beras asli. Lebih teliti saja sekarang beli beras di toko. Harus tanya-tanya dulu ke penjualnya supaya tidak tertipu," ujar ibu tiga anak itu, Jumat.
Namun demikian, warga Sekadau diminta tak terlalu khawatir, apalagi sampai paranoid dalam menyikapi kasus beras sintetis ini.
Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten Sekadau menyatakan untuk saat ini Sekadau aman dari peredaran beras sintetis.
"Sementara ini aman. Masyarakat tidak perlu terlalu khawatir, namun yang penting tetap teliti saat berbelanja," ungkap Isdianto, Kepala Disperindagkop dan UKM saat dikonfirmasi terpisah.
Dia mengatakan, petugas khusus, selalu melakukan pengawasan peredaran barang di masyarakat.
Saat ditanya perihal penggunaan zat pemutih pada beras kemasan, hal itu memang umum dilakoni para produsen untuk mengawetkan beras kemasan.
"Zat pewarna yang digunakan tidak berbahaya bagi kesehatan. Pakai pewangi itu biasa, tidak berbahaya. Memang ada yang seperti itu," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015
"Kita tidak tahu persis seperti apa bentuknya, apa bedanya dengan beras asli. Lagipula katanya bedanya tidak terlalu terlihat dengan beras asli. Lebih teliti saja sekarang beli beras di toko. Harus tanya-tanya dulu ke penjualnya supaya tidak tertipu," ujar ibu tiga anak itu, Jumat.
Namun demikian, warga Sekadau diminta tak terlalu khawatir, apalagi sampai paranoid dalam menyikapi kasus beras sintetis ini.
Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten Sekadau menyatakan untuk saat ini Sekadau aman dari peredaran beras sintetis.
"Sementara ini aman. Masyarakat tidak perlu terlalu khawatir, namun yang penting tetap teliti saat berbelanja," ungkap Isdianto, Kepala Disperindagkop dan UKM saat dikonfirmasi terpisah.
Dia mengatakan, petugas khusus, selalu melakukan pengawasan peredaran barang di masyarakat.
Saat ditanya perihal penggunaan zat pemutih pada beras kemasan, hal itu memang umum dilakoni para produsen untuk mengawetkan beras kemasan.
"Zat pewarna yang digunakan tidak berbahaya bagi kesehatan. Pakai pewangi itu biasa, tidak berbahaya. Memang ada yang seperti itu," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015