Sekadau (Antara Kalbar) - Selama sepekan terakhir, masyarakat Sekadau betul-betul disuguhkan dengan ragam pertunjukan seni dan budaya Melayu khas Bumi Lawang Kuari, salah satunya lomba sampan bidar.

Dibalut dalam even festival seni budaya melayu, momen ini dimanfaatkan dengan sebaik mungkin oleh para pelestarian budaya untuk mempertunjukan kebudayaan dari daerah masing-masing.

"Idealnya lomba sampan ini diikuti seluruh kabupaten/kota di Kalbar. Tapi hanya Sintang dan Sanggau yang mengirimkan utusan," kata Ketua Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) Kabupaten Sekadau, Muhamad Jais ditemui di sela lomba sampan, Minggu.

Salah satu even yang jadi favorit pengunjung adalah lomba sampan tradisional. Lomba yang dihelat akhir pekan kemarin ini sendiri diikuti 18 grup dayung. Masing-masing 16 grup dayung dari sejumlah wilayah Kabupaten Sekadau dan dua grup dayung dari Kabupaten Sanggau dan Sintang.

Ribuan penonton menyaksikan sepanjang bantaran Sungai Sekadau mulai dari Kampung Tebal hingga Desa Tanjung. Warga berbondong-bondong memberikan dukungan untuk perwakilan daerahnya masing-masing maupun sekadar menonton.

"Namun demikian, penampilan para pendayung lokal membuat Podsi bangga. Atlett dayung Sekadau ternyata memiliki kemampuan yang cukup mumpuni. Kita memanfaatkan momen tersebut sekaligus untuk menyeleksi atlet dayung untuk dibawa ke even yang lebih besar nantinya," lanjutnya.

Adapun pemenang dari lomba tersebut yakni, Tim dayung Naga Sukma asal Penanjung, Sekadau Hilir sukses merebut podium pertama dalam lomba sampan tradisional itu. Menyusul di belakangnya tim Ratu Naga dari Desa Tanjung di posisi kedua, tim Laksamana Sungai Barak finish di urutan ketiga, dan tim Rabin Sakti asal Sungai Ayak harus puas di posisi keempat.

"Potensi atlet dayung yang kita miliki cukup menjanjikan. Mudah-mudahan ini bisa jadi awal untuk prestasi di even selanjutnya yang lebih besar," katanya. (Gansi/N005)

Pewarta: Gansi

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015