Nanga Pinoh (Antara Kalbar) - Penanganan ekstra kasus rabies serta gigitan anjing di Kabupaten Melawi mulai menampakkan hasil, karena kini sudah tak ada penambahan kasus gigitan anjing baru.

Termasuk belum adanya lagi korban meninggal akibat rabies.

"Kita sekarang sudah tenang, tidak ada penambahan kasus, kematian pun tidak ada," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Melawi, Simson, Senin.

Kendati demikian, Dinkes tetap intensif melakukan antisipasi dan siap melakukan penanganan 24 jam, walau saat ini kasus gigitan terbilang tak ada lagi.

"Walau sudah aman dan tenang tapi kita tidak boleh lengah. Jadi tim kita 24 jam siap kalau ada informasi warga masyarakat," katanya.

Simson pun menuturkan, untuk stok Vaksin Anti Rabies (VAR) hingga kini masih tersedia. Soal data korban meninggal, jumlahnya masih sama dengan awal tahun lalu dimana ada delapan warga meninggal karena gigitan anjing.

"Satu kasus terakhir ada yang digigit kucing, walaupun tidak berisiko, tetap kita lakukan pemberian VAR," katanya.

Antisipasi penanganan KLB rabies sendiri terus diingatkan Gubernur Kalbar Cornelis, terhadap seluruh kepala daerah di kabupaten yang terjangkit rabies.

Terkait hal tersebut, Simson menerangkan Kalbar sebenarnya sudah mendapatkan sertifikat bebas rabies. Dengan adanya sertifikat, maka harus dipertahankan di semua lini, baik melalui Dinas Kesehatan bersama warga masyarakat.

"Kasus KLB Rabies ini sebenarnya kecolongan kita karena sumbernya dari wilayah Kalteng. Maka untuk menutup arus masuk keluar binatang ke Kalteng tentu itu bukan porsinya kesehatan, tapi juga didukung oleh masyarakat serta lintas sektor yang ada di dalamnya," pungkasnya.

(Ekos/N005)


Pewarta: Eko S

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015