Kayong Utara (ANTARA) - Kepala bidang peternakan dan kesehatan hewan Dinas pertanian dan pangan kabupaten Kayong Utara, drh. Ludi Nurmala menjelaskan kepada masyarakat cara penanganan dini terhadap gigitan binatang yang terindikasi mengidap rabies.
Menurutnya, hal yang utama dilakukan ketika ada orang terkena gigitan yaitu membersihkan lokasi area sekitar gigitan hewan tersebut hingga benar - benar bersih.
"Misalnya di tangan dibersihkan dengan deterjen, sabun atau paling tidak alkohol, tapi lebih baik dengan air yang mengalir sampai benar-benar bersih, 10 sampai 15 menit," jelas drh Ludi di Sukadana, Selasa.
Hewan peliharaan yang berada di lingkungan masyarakat menurutnya harus diwaspadai seperti seperti anjing, kucing, kera dan kelelawar agar tidak tertular virus rabies yang dibawa oleh hewan tersebut melalui air liur dari hewan itu.
Ia menuturkan, gigitan dari binatang yang diduga rabies harus segera dibersihkan dan ditangani secara tepat dan cepat, karena serangan virus rabies itu dapat menimbulkan korban jiwa.
Namun demikian menurutnya, ada beberapa kelemahannya, karena virus rabies menurut penjelasan drh Ludi di lapisi (pelindung) dari lemak, sehingga jika virus tersebut ketemu sabun atau deterjen maka dapat teratasi (basmi).
"Fungsinya adalah, walau virus rabies itu sangat ngeri, ganas terhadap efek dan gejala yang ditimbulkan, tapi ternyata virus (rabies) itu ada kelemahan, dan ternyata virus rabies ini kalo di perbesar pake alat (mikroskop) dia berbentuk peluru," ucap drh Ludi.
"Ini penting di sampaikan pada masyarakat khususnya anak-anak dan jangan panik," kata dia.