Pontianak (Antara Kalbar) - Pemerintah Kota Pontianak akan terus melakukan penataan kawasan pinggiran Sungai Kapuas sebagai wajah terdepan kota dan menjadi objek wisata air, kata Wali Kota setempat Sutarmidji.

"Penataan kawasan pinggir Sungai Kapuas juga menjadi program pemerintah pusat. Insya Allah kalau tidak ada halangan pekan depan menteri Perencanaan Pembangunan Nasional akan melihat kondisi pinggiran Sungai Kapuas," kata Sutarmidji di Pontianak, Minggu.

Ia menjelaskan penataan dan pembangunan itu, merupakan program pemerintah pusat untuk menata waterfront di Kota Pontianak.

Sutarmidji berharap tahun ini juga sudah disiapkan "Feasibility Study" dan "Detail Engineering Design" sehingga tahun depan sudah bisa dimulai kegiatan pembangunan waterfront tersebut.

Kendati, menurut dia penurapan di wilayah Kampung Bangka sepanjang 200 meter sempat tertunda, namun tahun ini juga pihaknya akan melanjutkan penurapan hingga selesai.

Sutarmidji juga meminta bangunan-bangunan yang berada di pinggir sungai seperti kafe-kafe yang banyak berdiri di pinggir kawasan itu harus di bongkar karena persiapan untuk pembangunan waterfront.

"Saya tidak mau berspekulasi apapun, dari pada kami yang bongkar bangunan itu, lebih baik mereka (masyarakat) yang membongkarnya sendiri," ujarnya.

Selain persiapan pembangunan waterfront Sungai Kapuas, Pemkot Pontianak juga akan menata kawasan Sungai Jawi sehingga bisa dijadikan tempat wisata kuliner di malam hari, dengan membangun jalan paralel.

"Saya minta kepada masyarakat di wilayah Sungai Jawi, agar membebaskan lahannya sekitar 10 meter dari pinggir turap untuk membangun jalan paralel tersebut," katanya.

"Kami juga akan membongkar jembatan yang dibangun masyarakat agar tampak cantik dan memperlancar turunnya air di Sungai Jawi, dari sekitar 104 jembatan, menjadi sembilan atau 11 jembatan saja, yang kini secara bertahap sudah dilakukan," katanya.

Menurut dia, Pemkot Pontianak ingin mewujudkan kawasan Sungai Jawi menjadi bersih sehingga menjadi salah satu objek wisata air yang bisa diandalkan. "Bila perlu dibuat dua buah pintu air yang bisa mengatur ketinggian air Sungai Jawi itu untuk wisata air," katanya.

(A057/N005)

Pewarta: Andilala

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015