Pontianak (Antara Kalbar) - PT PLN (Persero) hingga saat ini baru melayani sebanyak 99 pelanggan dari 500 kepala keluarga, di Desa Temajuk, Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas, dengan kapasitas daya sekitar 80 KWT, kata Manajer PLN Cabang Singkawang Darmadi.
"Saat ini penduduk Desa Temajuk bisa menikmati layanan listrik menggunakan panel surya, meskipun kemampuannya terbatas, yakni hanya bisa dilayani pada malam hari saja, itupun kapasitasnya terbatas," kata Darmadi saat dihubungi di Singkawang, Rabu.
Ia menjelaskan pihaknya akan terus menerus meningkatkan layanan listrik bagi masyarakat Indonesia umumnya, dan khususnya masyarakat Desa Temajuk yang lokasinya berbatasan langsung dengan Teluk Melano, Malaysia.
"Pelayanan listrik menggunakan panel surya di Desa Temajuk sejak Agustus 2013 hingga saat ini, dalam memberikan pelayanan listrik kepada warga yang sebelumnya belum teraliri listrik," ungkapnya.
Darmadi menjelaskan cara kerja panel surya itu cukup sederhana, yakni energi matahari yang diterima disimpan pada 80 buah aki yang telah disiapkan, lalu energi itu kemudian disimpan ke inverter untuk selanjutnya dialirkan ke pelanggan.
"Kalau dibandingkan dengan jumlah penduduk di Desa Temajuk, energi yang dihasilkan sebenarnya masih belum mencukupi, karena masih banyak warga yang belum menikmati listrik ini," ungkapnya.
Darmadi menambahkan kelemahan PLTS, yaitu saat matahari tidak bersinar kuat, misalnya ketika seharian mendung atau datang hujan, energi listrik yang diterima kurang maksimal, sehingga listrik yang dihasilkan juga kurang.
Sebelum ada PLTS warga Desa Temajuk menggunakan genset sebagai sumber penerangan, tetapi biaya pengeluaran untuk bahan bakar cukup besar, yang dalam satu malam saja bisa sebesar Rp20 ribu atau sebulan bisa Rp600 ribu. Kini saat menggunakan PLTS hanya sekitar Rp16 ribu.
Kepala Desa Temajuk, Mulyadi berharap pembangkit listrik tenaga surya di Desa Temajuk bisa diperbanyak, sehingga semua warga bisa merasakan layanan listrik.
"Karena yang baru dilayani saat ini sekitar 99 pelanggan, sementara jumlah kepala keluarga di Desa Temajuk sekitar 500 KK," ujarnya.
(U.A057/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015
"Saat ini penduduk Desa Temajuk bisa menikmati layanan listrik menggunakan panel surya, meskipun kemampuannya terbatas, yakni hanya bisa dilayani pada malam hari saja, itupun kapasitasnya terbatas," kata Darmadi saat dihubungi di Singkawang, Rabu.
Ia menjelaskan pihaknya akan terus menerus meningkatkan layanan listrik bagi masyarakat Indonesia umumnya, dan khususnya masyarakat Desa Temajuk yang lokasinya berbatasan langsung dengan Teluk Melano, Malaysia.
"Pelayanan listrik menggunakan panel surya di Desa Temajuk sejak Agustus 2013 hingga saat ini, dalam memberikan pelayanan listrik kepada warga yang sebelumnya belum teraliri listrik," ungkapnya.
Darmadi menjelaskan cara kerja panel surya itu cukup sederhana, yakni energi matahari yang diterima disimpan pada 80 buah aki yang telah disiapkan, lalu energi itu kemudian disimpan ke inverter untuk selanjutnya dialirkan ke pelanggan.
"Kalau dibandingkan dengan jumlah penduduk di Desa Temajuk, energi yang dihasilkan sebenarnya masih belum mencukupi, karena masih banyak warga yang belum menikmati listrik ini," ungkapnya.
Darmadi menambahkan kelemahan PLTS, yaitu saat matahari tidak bersinar kuat, misalnya ketika seharian mendung atau datang hujan, energi listrik yang diterima kurang maksimal, sehingga listrik yang dihasilkan juga kurang.
Sebelum ada PLTS warga Desa Temajuk menggunakan genset sebagai sumber penerangan, tetapi biaya pengeluaran untuk bahan bakar cukup besar, yang dalam satu malam saja bisa sebesar Rp20 ribu atau sebulan bisa Rp600 ribu. Kini saat menggunakan PLTS hanya sekitar Rp16 ribu.
Kepala Desa Temajuk, Mulyadi berharap pembangkit listrik tenaga surya di Desa Temajuk bisa diperbanyak, sehingga semua warga bisa merasakan layanan listrik.
"Karena yang baru dilayani saat ini sekitar 99 pelanggan, sementara jumlah kepala keluarga di Desa Temajuk sekitar 500 KK," ujarnya.
(U.A057/N005)
Editor : Admin Antarakalbar
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015