Sintang (Antara Kalbar) - Ratusan warga Sepauk mendatangi Kantor PLN Sub Ranting Sepauk yang berada di jalan Aji Melayu, Desa Tanjung Ria, Kecamatan Sepauk, memprotes pelayanan PLN setempat yang sering melakukan pemadaman listrik.

Sering padamnya listrik milik PLN di Sepauk, sudah berlangsung lama. Hingga hilanglah sudah kesabaran warga itu.  Kesal dengan layanan PLN yang dinilai sangat merugikan itu, ratusan orang warga  kemudian mendatangi  kantor PLN Sub Ranting Sepauk, Senin, sekitar pukul 18.30 WIB.

Tidak menemui satu orang pun petugas PLN di tempat itu, massa kemudian melampiaskan kekesalan mereka  dengan merusak kantor dan dua unit perumahan petugas PLN. Dengan menggunakan benda yang ada di sekitar bangunan itu, seperti kayu dan batu, massa memecahkan  jendela bangunan yang terbuat dari  kaca.

 Listrik sempat menyala sebentar sekitar satu menit, lalu kemudiam padam lagi membuat emosi massa meningkat.  

Sejumlah warga yang tampak emosi itu  bahkan hampir saja merusak satu unit mobil operasional milik PLN yang terparkir tidak jauh dari salah satu bangunan yang telah  di rusak sebelumya.  
Untung saja ada warga lainnya yang juga ikut dalam aksi itu, melarang. Mobil operasional PLN  yang tampaknya masih baru itu akhirnya  luput dari amukan massa.

Aksi warga petang itu berlangsung sekitar setengah jam. Massa kemudian pergi menuju Mapolsek Sepauk untuk melaporkan aksi yang telah mereka lakukan.

Tidak berselang lama, massa kembali lagi ke kantor PLN sub ranting Sepauk. Jumlah massa semakin banyak, karena  warga dari Desa lainnya seperti warga Desa Sungai Raya, Nanga Sepauk dan Desa Tanjung Hulu juga datang kelokasi itu.

Kapolsek Sepauk, Iptu Sugiyanto beserta sejumlah anggotanya tiba di lokasi kejadian untuk melakukan pengamanan.  

Tiga unit bangunan yang dirusak massa tampak berserakan oleh pecahan kaca. Satu  unit  bangunan perumahan petugas PLN  tampaknya baru saja selesai direnovasi. Bangunan yang baru direnovasi itu juga  tidak luput dari amukan massa.

Salah seorang warga yang ikut dalam aksi benama Usman, warga RT 3, Dusun Lengkung Manah, Desa Tanjung Ria, pasar Sepauk, kepada Harian ini mengungkapkan kekesalannya atas layanan PLN di Sepauk. Dikatakan dia, warga Sepauk sudah lama menahan sabar atas kondisi listrik yang tiap hari selalu ada pemadaman.     

"Siapa yang tidak kesal kalau setiap hari mati lampu, tanpa pemberitahuan lagi. Sudah lama kami sabar menghadapinya, tapi kalau terus-terusan seperti ini, habislah kesabaran kami. Jangan dikira selama ini warga Sepauk diam karena takut," katanya.  

Inilah buktinya kalau warga Sepauk sudah marah. Kami bisa saja lebih sadis dari warga Menyumbung yang demo ke kantor PLN Sintang beberapa waktu yang lalu, ungkapnya.

Usman juga menyebutkan sejumlah alasan  kekesalan  warga atas layanan PLN di Sepauk.

"Kami sangat kecewa dengan layanan PLN, masa' PLN takut dengan suara azan maghrib. Hampir setiap hari pas azan maghrib selalu suara azan terhenti karena listrik tiba - tiba padam. Anehnya lagi saat cuaca cerah pun, biasa padam juga. Kalau ada jadwal pemadaman, ya tolong diberitahukan kepada warga," katanya.

Pria usia 45 tahun itu juga mengatakan bila petugas PLN Sepauk tidak bekerja dengan baik agar dimutasikan atau di berhentikan.

"Pindahkan saja petugas PLN yang tidak benar kerjanya, bila perlu dipecat. Kami juga minta Kades, Camat, dan anggota dewan untuk angkat bicara atas layanan PLN yang sangsot selama ini. Jangan hanya kami masyarakat - terus yang ngomong. Tolong lah dewan desak PLN tu, agar bisa kerja lebih baik dari sekarang ini," tukasnya.

Senada dengan itu, Sutiono warga RT 5, Desa Tanjung Ria, Sepauk kepada media ini  mengungkapkan kekecewaannya atas layanan PLN di Sepauk. Sutiono  bahkan siap untuk ikut demo ke PLN Sintang, bila dalam waktu dekat ini - listrik di Sepauk masih sering padam.

Pemuda Sepauk yang usianya kini sudah 39 tahun itu berharap pada bulan puasa yang tidak lama lagi tiba, listrik milik PLN di Sepauk tidak padam terus.

"Jangan sampai di bulan puasa, saat warga muslim berbuka atau sahur - listrik padam, karena sangat mengganggu ibadah puasa yang sedang warga muslim dijalani. Jangan pancing emosi warga saat bulan puasa nanti," katanya.

Pewarta: Faiz

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015