Sanggau (Antara Kalbar) - Sedikitnya enam warga di Dusun Serosat, Desa Hibun, Kecamatan Parindu, Kabupaten Sanggau, meninggal dunia pada Kamis (11/6), diduga karena keracunan minuman keras jenis arak.
Dari keenam korban itu, dua diantaranya sempat dilarikan ke RSUD Sanggau namun nyawa mereka tak tertolong lagi.
Sementara empat lainnya meninggal di rumah masing-masing yang berada di dusun tersebut.
"Ya, dugaan sementara keracunan miras. Untuk dari Serosat itu ada 12 orang warga. Nah, enam diantaranya meninggal dunia, lalu sisanya masih mendapatkan perawatan intensif di RSUD Sanggau," terang Kasat Reskrim Polres Sanggau, AKP Dharma Siregar melalui Kaur Bin Ops, Ipda Sapja di RSUD Sanggau, pada Kamis malam (11/6).
Menurut Sapja, hingga saat ini, Polres Sanggau terus mendalami dan melakukan penyelidikan serta penyidikan atas kejadian itu.
Selain enam orang diketahui meninggal, terdapat enam orang warga lainnya harus menjalani perawatan intensif di RSUD Sanggau serta belasan lainnya mendapatkan penanganan rawat jalan.
"Ada sekitar 12 orang datang, untuk cek kesehatan mereka. Setelah itu mereka pulang, kondisinya masih terlihat sehat," timpalnya.
Sementara Khatarini (42) isteri salah seorang korban berinisial AA, 39, yang meninggal menceritakan. Pada Rabu (10/6) suaminya AA bersama rekan-rekan lainnya seperti biasa berkumpul ramai, sambil ngobrol ngalor-ngidul sembari menenggak miras jenis arak.
Lalu, usai menenggak miras itu, pada Kamis (11/6) sejak pagi, suaminya AA itu hanya tidur dirumah sampai dengan sore menjelang malam.
Dirinya menurut Khatarina saat itu berada dirumah orang tuanya tidak jauh dari tempat tinggal mereka. Tak lama kemudian, ayahnya meminta untuk memanggil suaminya AA, agar berkumpul ke rumah orang tuanya tersebut.
Lalu Ia kemudian bergegas untuk memanggil suaminya, sesampai dirumah, Ia membangunkan suaminya dan kemudian berangkat secara bersama-sama dengan suaminya itu ke rumah orang tuanya.
"Sesampai di rumah orang tua saya itu. Lalu suami duduk, saat duduk itulah suami saya lalu muntah-muntah. Kemudian, karena terlihat cukup parah, maka kami memanggil perawat dan diperiksa, disarankan harus dirujuk. Makanya, kami bawa ke RSUD Sanggau ini," kenangnya dengan mimik wajah sedih yang mendalam.
Namun, setelah mendapatkan perawatan intensif di RSUD Sanggau beberapa jam, wajah AA terlihat pucat dan menunjukan mengidap rasa sakit yang luar biasa.
AA, akhirnya tidak dapat tertolong oleh tim medis dan menghembuskan nafas terakhir sekitar pukul 22.50 WIB.
Jenazah korban langsung dibawa ke rumah duka menggunakan ambulan untuk disemayamkan.
Menurut data di Polres Sanggau, adapun nama-nama korban yang meninggal yakni Dus (50), meninggal sekitar 09. 00 WIB, Kyg (53) meninggal 12.00 WIB, Ags (40) meninggal 18.00 WIB, Jsy (25) meninggal 17.00 WIB, Stj (59) meninggal 19.00 wib dan AA, (39), meninggal 22.50 WIB.
Pantauan di lapangan, hingga pukul 24.00, sejumlah kerabat dan keluarga korban masih terlihat ramai di RSUD Sanggau. Selain itu, petugas kepolisian juga terlihat berjaga-jaga.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015
Dari keenam korban itu, dua diantaranya sempat dilarikan ke RSUD Sanggau namun nyawa mereka tak tertolong lagi.
Sementara empat lainnya meninggal di rumah masing-masing yang berada di dusun tersebut.
"Ya, dugaan sementara keracunan miras. Untuk dari Serosat itu ada 12 orang warga. Nah, enam diantaranya meninggal dunia, lalu sisanya masih mendapatkan perawatan intensif di RSUD Sanggau," terang Kasat Reskrim Polres Sanggau, AKP Dharma Siregar melalui Kaur Bin Ops, Ipda Sapja di RSUD Sanggau, pada Kamis malam (11/6).
Menurut Sapja, hingga saat ini, Polres Sanggau terus mendalami dan melakukan penyelidikan serta penyidikan atas kejadian itu.
Selain enam orang diketahui meninggal, terdapat enam orang warga lainnya harus menjalani perawatan intensif di RSUD Sanggau serta belasan lainnya mendapatkan penanganan rawat jalan.
"Ada sekitar 12 orang datang, untuk cek kesehatan mereka. Setelah itu mereka pulang, kondisinya masih terlihat sehat," timpalnya.
Sementara Khatarini (42) isteri salah seorang korban berinisial AA, 39, yang meninggal menceritakan. Pada Rabu (10/6) suaminya AA bersama rekan-rekan lainnya seperti biasa berkumpul ramai, sambil ngobrol ngalor-ngidul sembari menenggak miras jenis arak.
Lalu, usai menenggak miras itu, pada Kamis (11/6) sejak pagi, suaminya AA itu hanya tidur dirumah sampai dengan sore menjelang malam.
Dirinya menurut Khatarina saat itu berada dirumah orang tuanya tidak jauh dari tempat tinggal mereka. Tak lama kemudian, ayahnya meminta untuk memanggil suaminya AA, agar berkumpul ke rumah orang tuanya tersebut.
Lalu Ia kemudian bergegas untuk memanggil suaminya, sesampai dirumah, Ia membangunkan suaminya dan kemudian berangkat secara bersama-sama dengan suaminya itu ke rumah orang tuanya.
"Sesampai di rumah orang tua saya itu. Lalu suami duduk, saat duduk itulah suami saya lalu muntah-muntah. Kemudian, karena terlihat cukup parah, maka kami memanggil perawat dan diperiksa, disarankan harus dirujuk. Makanya, kami bawa ke RSUD Sanggau ini," kenangnya dengan mimik wajah sedih yang mendalam.
Namun, setelah mendapatkan perawatan intensif di RSUD Sanggau beberapa jam, wajah AA terlihat pucat dan menunjukan mengidap rasa sakit yang luar biasa.
AA, akhirnya tidak dapat tertolong oleh tim medis dan menghembuskan nafas terakhir sekitar pukul 22.50 WIB.
Jenazah korban langsung dibawa ke rumah duka menggunakan ambulan untuk disemayamkan.
Menurut data di Polres Sanggau, adapun nama-nama korban yang meninggal yakni Dus (50), meninggal sekitar 09. 00 WIB, Kyg (53) meninggal 12.00 WIB, Ags (40) meninggal 18.00 WIB, Jsy (25) meninggal 17.00 WIB, Stj (59) meninggal 19.00 wib dan AA, (39), meninggal 22.50 WIB.
Pantauan di lapangan, hingga pukul 24.00, sejumlah kerabat dan keluarga korban masih terlihat ramai di RSUD Sanggau. Selain itu, petugas kepolisian juga terlihat berjaga-jaga.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015