Ketapang (Antara Kalbar) - Ketua Asosiasi Agribisnis dan Perunggasan (AAP) Ketapang Maniri mengatakan, saat ini ratusan peternak ayam potong di Ketapang kesulitan untuk mendapatkan bibit day old chicken (DOC).
   
Akibatnya, peternak mengurangi jumlah ayam yang dipelihara untuk stok lebaran nanti. Hal ini pun akan berdampak langsung terhadap harga daging ayam yang dipastikan akan melonjak menjelang lebaran nanti.
  
Martino salah satu peternak asal Desa Suka Baru, Kecamatan Benua Kayong Ketapang mengaku kesulitan untuk mendapatkan bibit ayam dari Pontianak. Sekalin pun ada, harganya melonjak hingga 70 persen. "Sudah dua minggu ini peternak kesulitan mendapatkan bibit ayam," ungkap dia.
   
Di Pontianak, harga bibit ayam sudah Rp800 ribu sampai Rp850 ribu per boxnya. Padahal sebelumnya harga bibit ayam hanya Rp500 ribu per box.
   
Ia mengaku tidak mengetahui apa yang menjadi penyebab sehingga harga DOC melonjak tinggi. "Kami sebagai peternak kecil tidak tau apa alasannya. Mereka para pengusaha hanya bilang kalau telurnya tidak ditetaskan atau aborsi. Jadi, imbasnya para peternak kecil seperti kami. Tidak hanya kami, konsumen juga dirugikan," ujar dia.
   
Martino menjelaskan, ada ratusan peternak ayam yang tersebar di Ketapang. Namun, dikarenakan kesulitan mendapatkan bibit ayam, hampir semua peternak mengurangi jumlah bibit ayam yang dipelihara. "Bibit ayam yang kita pelihara saat ini dipersiapkan untuk stok lebaran nanti. Tapi kalau sulit untuk mendapatkan bibitnya, bagaimana kita bisa mempersiapkan stok daging ayam pada lebaran nanti," kata dia.
  
Ia menambahkan, keluhan itu disampaikan biar pemerintah daerah tahu dan tidak terkejut jika harga daging ayam pada saat lebaran nanti mahal. "Ini bukan permainan para peternak, tapi pengusaha-pengusaha besar yang sengaja membuat stok bibit ayam berkurang dan harganya dinaikkan," katanya menegaskan.
  
Oleh karena itu, ia meminta kepada pihak-pihak terkait baik di Ketapang maupun di Provinsi agar memberikan solusi dan tidak mempersulit para peternak kecil. "Kebutuhan daging ayam menjelang Lebaran nanti pasti meningkat. Umat Muslim yang akan merayakan Lebaran, masa' harus selalu sulit dan mahal untuk mendapatkan daging ayam. Jadi, berikan solusinya kepada kami, ini juga demi konsumen," demikian Martino.

Pewarta: John

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015