Sekadau (Antara Kalbar) - Tak seperti biasanya, halaman depan Masjid Besar Al-Falah Sekadau yang menjadi pusat pasar juadah, sesak dikerubuti warga yang membeli penganan menjelang berbuka puasa.

Warga berebut membeli aneka jajanan yang tersedia di lapak-lapak.

Memasuki bulan Ramadan, aneka jajanan khas berbuka puasa banyak dijual. Salah satu lokasi favorit pasar juadah adalah di depan Masjid Al-Falah. Selain lokasinya strategis, harga jual makanan berbuka puasa (takjil) pun relatif terjangkau.

Menariknya, tidak hanya warga Muslim yang datang ke pasar juadah itu. Sejumlah warga non muslim juga ikut memborong takjil.

"Jarang ada jual makanan seperti ini, lagi pula kan dijual untuk umum," ujar Marcelius Daniar, salah seorang warga nonmuslim saat berbelanja di pasar juadah di depan Masjid Al-Falah Sekadau.

Keberadaan takjil memang tidak bisa dipisahkan dengan Ramadhan. Sebab saat bulan Ramadhan saja ada warga yang menjual takjil.

"Saya ingin cari makanan yang paling enak dimakan," ujar Marcel.

Sementara itu, Ketua Umum BKMT Kabupaten Sekadau, Hj Normawati mengakui jika BKMT ikut menyediakan lapak kepada pedagang juadah atau takjil.

"Khusus untuk BMKT, kita bangun dua lapak," ujarnya.

Sementara Wati, salah seorang pedagang takjil mengatakan, takjil yang dijual di lapaknya beragam. Ada yang berbentuk kue atau makanan ringan, makanan tradisional, minuman, hingga lauk pauk siap saji. Harganya beragam. Paling rendah Rp1.000, dan yang paling mahal itu kue bingke.

"Harganya  Rp12.000, dan tidak semua makanan yang dijual itu adalah milik penjual. Kebanyakan justru milik orang lain. Artinya dia hanya menerima upah jual saja. Kalau tahun lalu, per hari biasanya kita dapat upah jual Rp100 ribu hingga Rp 200 ribu. Lumayan lah untuk beli pakaian Lebaran," katanya polos.

(Gansi/N005)

Pewarta: Gansi

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015