Ketapang (Antara Kalbar) - Asosiasi Batu Permata Kabupaten Ketapang menjamin kontes batu permata khusus kecubung berjalan fair play dan menjunjung tinggi sportivitas serta bebas dari kepentingan apapun.
Ketua Asosiasi Batu Permata Ketapang, Riza Fauzan memastikan semua akan berjalan fair play dan sangat menjunjung tinggi sportivitas.
Menurutnya juri yang didatangkan pada pameran dan kontes batu permata dengan tema "Kemilau Kecubung Ketapang 2015" itu satu dari Jakarta dan dua dari Kota Pontianak.
"Semua juri memahami tentang batu-batu kecubung. Karena batu kecubung beda sama batu mulia lainnya," ujar Riza.
Lebih lanjut ia menjelaskan, batu yang dipertandingkan terbagi sembilan kelas seperti kelas Kecubung Ungu, Bulu Merah, Biru Laut, Kuning, Antik dan lain-lain. Asosiasi maupun panitia menyerahkan dan mempercayakan penilaiaan seluruhnya kepada dewan juri.
"Tidak ada main curang dan tidak ada punya siapa untuk dimenangkan. Itu yang saya tekankan. Saya harap kepada juri agar menilai secara fair play dan sportif," harapnya.
Diungkapkannya sebelum penilaian dilakukan pihaknya sudah rapat sama juri. Saat itu ditegaskan kepada juri semasa melakukan penjurian meski sedang istirahat tetap dilarang bergaul sama orang-orang disekelilingnya terlebih sama peserta kontes.
"Bahkan jangan menerima telepon atau sekadar ngopi sama peserta kontes. Supaya kontes ini benar-benar bersih," katanya menjelaskan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015
Ketua Asosiasi Batu Permata Ketapang, Riza Fauzan memastikan semua akan berjalan fair play dan sangat menjunjung tinggi sportivitas.
Menurutnya juri yang didatangkan pada pameran dan kontes batu permata dengan tema "Kemilau Kecubung Ketapang 2015" itu satu dari Jakarta dan dua dari Kota Pontianak.
"Semua juri memahami tentang batu-batu kecubung. Karena batu kecubung beda sama batu mulia lainnya," ujar Riza.
Lebih lanjut ia menjelaskan, batu yang dipertandingkan terbagi sembilan kelas seperti kelas Kecubung Ungu, Bulu Merah, Biru Laut, Kuning, Antik dan lain-lain. Asosiasi maupun panitia menyerahkan dan mempercayakan penilaiaan seluruhnya kepada dewan juri.
"Tidak ada main curang dan tidak ada punya siapa untuk dimenangkan. Itu yang saya tekankan. Saya harap kepada juri agar menilai secara fair play dan sportif," harapnya.
Diungkapkannya sebelum penilaian dilakukan pihaknya sudah rapat sama juri. Saat itu ditegaskan kepada juri semasa melakukan penjurian meski sedang istirahat tetap dilarang bergaul sama orang-orang disekelilingnya terlebih sama peserta kontes.
"Bahkan jangan menerima telepon atau sekadar ngopi sama peserta kontes. Supaya kontes ini benar-benar bersih," katanya menjelaskan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015